Cassette Store Day 2015 Bandung: Karena Kaset Adalah Dalangnya

Cassette Store Day 2015 Bandung: Karena Kaset Adalah Dalangnya

Gelombang nomor 'Regret' dari unit new wave legendaris New Order menjadi lagu selamat datang, ketika pijakan kaki menginjak lantai pertama Omuniuum Buliding, kawasan Ciumbuleuit Sabtu (17/10) pekan lalu. Suara sengau dari Bernard Sumner itu terasa berbeda karena diputar di dalam tape kaset sebesar box air mineral. Terkesan sangat klasik, begitupun aroma analognya. Play, pause, rewind, dan fast forward! Berbagai macam rilisan fisik terurai dari beberapa lapak kolektor sekaligus penjual, terutama kaset itu sendiri.

Mulai dari gerai Omuniuum itu sendiri, Warkop Musik X Swara Musik, Cihapit Skool Of Rock, dan juga Alter Naive. Mau itu kaset lokal maupun luar negeri terpampang rapi diatas meja. Selain itu juga peragaan berbagai guratan fantasiana hasil karya anak-anak Manstrale pun turut andil dalam acara tersebut. Gelaran hari kaset sedunia dihelat hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang mempunyai beberapa titik gelaran jual beli si plastik kotak bening berpita ini. Khususnya Bandung, keramaian tersebut didukung dengan ocehan dua MC Amenkcoy dan Ruslan maupun aksi memutar berbagai kaset lawas yang dilakukan oleh Gery 'Mainstream' Sugeng Riyadi dan IDHRZ alias Idhar Resmadi.

cassete store day 2015 bandung

Selanjutnya lantunan kasar Sex Pistols dengan umpatan "Anarchy In The U.K." berputar di sound system beriringan dengan pengunjung yang sekedar melihat hingga membeli rilisan kaset yang dijual dengan jumlah terbatas. Beberapa rilisan seperti dua album (Tragicomedy dan Fake/Faker) Polyester Embassy dan juga single baru kuartet Morfem, 'Jungkir Balik' ludes hanya dalam waktu beberapa menit saja. Padahal banyak pemburu kaset yang masih menginginkannya, tapi apa daya jumlah yang sedikit menjadi faktor kekecewaan mereka kebanyakan. Lapak dari Omuniuum pun hanya menyisakan kaset dari Jodi and The Morning Glory Parade, Bromocorah, Somnium, dan juga Speedkill. 

Sore itu memang suasana menjadi sepi dan hanya beberapa kerabat dari penjual lapak saja yang berada disana. Kemeriahannya hanya berlangsung di siang hari ketika gelaran itu dibuka jam satu. satu kekurangan dari gelaran Cassete Store Day di Kota Kembang yakni tidak adanya hiburan live dari band lokal, tidak seperti kota-kota lain yang menghadirkan beberapa eksponen potensial untuk setidaknya menjadi pandangan lain selain berburu kaset kesayangan. Pandangan kedua mata ketika itu hanya lapak rilisan berhamburan, gorengan gratis, dan aksi cassette jockey. Tidak lebih dari itu, terasa kurang gereget dan afdol. *)

Foto: M. Ghafur Fadillah

*) Tulisan ini pernah dipublish di website musik berbasis di kota Bandung, www.surnalisme.com atas nama penulis yang sama dengan judul maupun suntingan yang berbeda.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner