Bangkutaman, After 10 years and still...

Bangkutaman, After 10 years and still...

Di Jogjakarta khususnya, britpop atau indiepop adalah underground diantara underground. Karena di Kota Gudeg ini lahir sebuah band yang diberi nama The Garage Flower  yang bermetamorfosis menjadi Bangkutaman Tahun 1999. Nama band ini terinspirasi dari seringnya mereka bersenda-gurau di bangku-bangku taman kampus di Jogja. Beberapa kali band ini gonta-ganti personil  sampai pada akhirnya terdiri dari Acum, Irwin, Dedyk ditambah Nuki Dajjal sebagai manajer dan kadang-kadang turut membantu saat mereka live.

bangkutaman

Tahun 2003 Bangkutaman mengajak Topan yang awalnya merupakan drummer dari band Indie pop The Monophones.Unsur musik Psikedelik terasa kental dengan hadirnya Topan, dimana musik awal Bangkutaman membawakan lagu-lagu dari The Stone Roses band dari Inggris. Topan tidak terlalu lama menjadi personil Bangkutaman, dikarenakan kesibukan lainnya bersama band sebelumnya.  Disinilah mulai pudarnya sound awal mereka yang terlalu The Stone Roses, menjadi lebih definit kearah musik Bangkutaman itu sendiri.

bangkutaman

Maka Lahir beberapa album yang menurut penulis masuk kejajaran era emas indie pop gelombang kedua mulai dari pertengahan 2001-sekarang. Album yang sudah rampung antara lain EP “Garage Of The Soul” Tahun 2004 yang berisi lagu “Satelit”, “Catch Me When I Fall” dan yang terakhir rilis adalah single “Ode Buat Kota”.

bangkutaman

Berita terbaru tentang Bangkutaman saat ini adalah tahapan mereka sedang merampungkan full albumnya, kita tunggu saja patriot-patriot indiepop yang sekarang sudah hijrah ke Kota asal mereka Jakarta. Enjjoooooy

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner