((AUMAN)) Bubar... 2010-2015

((AUMAN)) Bubar... 2010-2015

by: Bobby Agung Prasetyo

Kala itu, 2011, saya adalah bocah ingusan yang tak terlalu banyak mengenal musik di luar Kota Kembang dan Ibukota Jakarta sepenuhnya. Cukup takjub ketika dapat mengetahui band yang satu ini, karena mereka berasal dari tanah kelahiran saya, Palembang, dan membawakan musik hardcore punk berpadu padan dengan rock n’ roll secara ciamik. Ya, orkes memabukkan asal tanah Sriwijaya, ((AUMAN)), dalam blog pribadinya, mengungkapkan bahwa mereka akan segera menggarap album terbarunya yang kedua. Bukan itu poin utamanya; kabar lebih mengejutkannya yakni selepas album tersebut rampung, band ini akan segera membubarkan diri. Ada apakah gerangan?

Keputusan untuk menyudahi sesuatu memang tidaklah mudah, namun hal tersebut mungkin yang terbaik dikarenakan adanya pergeseran dari arah, tujuan dan prioritas dari kolaboratornya. “Ketika sinergi tidak bisa terjalin, maka sebuah kolaborasi bisa dibilang mati. Langkah untuk membubarkan diri ini adalah keputusan yang dibahas dan ditimbang dan diambil secara kolektif oleh ((AUMAN)) sebagai band,” tulis mereka. Jalan yang—bahkan bagi saya sendiri—teramat menyedihkan. Apa mau dikata lagi, album kedua yang sedang dalam proses pengerjaan tahap akhirnya ini, akan menjadi penanda akhir eksistensi ((AUMAN)) sebagai sebuah kolektif musik.

Prosesi lima tahun sejak ditubuhkannya ((AUMAN)) sedari 2010 dengan kolaborator Zarbin Sulaiman (bass), Aulia Effendy (drum), Erwin Wijaya (gitar), Farid Amriansyah (vokal), dan Ahmad Ruliansyah (gitar), merupakan setengah dasawarsa yang menakjubkan. Karya dan kerja keras yang direalisasikan ((AUMAN)) sebagai sebuah band dari Selatan Sumatera, membuahhkan hal manis berupa petualangan dan kehormatan dengan penghargaan, apresiasi dan dukungan.

Demi menyajikan penutup yang manis, beberapa rencana pun telah disepakati dan akan diteruskan oleh Rimauman Music sebagai representasi ((AUMAN)) yang berstatus non-aktif sebagai band. Satu atau dua canangan itu antara lain bekerja sama dengan Lawless Records untuk merilis album kedua ((AUMAN)), mengeluarkan paket ‘Suar Marabahaya’ dalam format 12″ vinyl di akhir tahun 2015 bersama Unleash Records, juga dengan Demajors Independent Music Industry. Semua rencana untuk rilisan akan tetap berjalan dengan diambil alih oleh Rimauman Music. Begitu juga pihak-pihak lain yang menjalin kerjasama dengan ((AUMAN)), akan dilanjutkan oleh Rimauman Music sesuai dengan kesepakatan yang telah berjalan.

Bubar jalannya Pelor cs ini, seolah mewakili banyaknya ‘kepergian’ lain dari Harimau Sumatera lainnya. Jika para aktivis berusaha dengan kuat menjaga agar habitat kucing besar ini tak menipis, maka selayaknya para metalhead coba melindungi juga agar ((AUMAN)) tak juga punah. Namun lagi-lagi, apa mau dikata, life goes on. Pilihan yang harus bisa kita terima secara bijak. Hal klise tak luput terjadi di akhir perpisahan, yakni pamit. “Terima kasih untuk semua "Rimau Rockers" dan teman-teman di Palembang dan sepenjuru Nusantara, "Rimauman Crew" atas dedikasi dan kerja keras yang luar biasa, dan semua pihak yang dengan tulus memberikan dukungan sejak awal terbentuk dan sepanjang perjalanannya sebagai band,” pesan mereka. Bersamaan dengan kabut tebal kesedihan, Harimau ini pun meninggalkan belangnya dan pamit undur diri. Big respect for you, salam segan dari semua pemabuk tembang band satu ini. Rest In Peace ((AUMAN)), terima kasih atas lima tahun yang sangat menakjubkan ini.

foto: Bobby Agung Prasetyo

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner