Apakah Band Alternatif Fox Fort Dapat Menjadi Epigon Nirvana Yang Keren?

“Distorsi yang padat, siap mengoyak kupingmu”

Semarak dengan teknologi yang kian berkembang dalam kehidupan sehari-hari, manusia kini lebih dimudahkan untuk melakukan berbagai hal dalam memproduksi sesuatu hingga menghasilkan sebuah karya khususnya dalam bidang musik. Selaras dengan perkembangan jaman tersebut, karya musik kini semakin menjamur di sekitar kehidupan yang mungkin sengaja dikerjakan untuk menyampaikan ungkapan dalam bentuk berupa materi musik oleh sebuah band.

Kota Bandung kini semakin sukses dalam melahirkan musisi-musisi yang berada di jalur independen hingga sekarang. Seperti lima orang yang terdiri dari Arga (Vokal dan gitar), Anyu (Drum), Baleng (Gitar), Herlambang (Gitar), dan Lukman (Bass) ini membentuk sebuah grup musik Fox Fort. Kini Fox Fort juga ikut turut berkarya dalam jalur musik independen, dengan mengusung aliran musik Alternative Rock/Post-Grunge untuk para kalangan pendengar musik. Untuk memperkenalkan musik mereka pada masyarakat, Fox Fort telah merilis 2 buah single berjudul “The Antonym” dan “Slavery” melalui akun resmi mereka. Dari segi materi musik yang digarap, Fox Fort mungkin tak bisa lepas dari sosok band Seattle Sounds seperti Soundgarden, Mudhoney, Nirvana, Pearl Jam dan lainnya yang merupakan kiblat musik Grunge. Namun musik Fox Fort cukup dikatakan menarik seperti pada single “Slavery” walau suara yang dihasilkan pada riff gitar yang padat dengan distorsi dan delay, tetap cathcy dengan komposisi musik yang pas melalui teriakan sakit jiwa ala Kurt Cobain pada single tersebut.

Proyek yang kini tengah digarap oleh grunge pendatang baru asal kota kembang ini adalah menggarap sebuah mini album E.P berjudul World yang akan dirilis beberapa waktu mendatang. Melalui E.P berjudul World, pihak Fox Fort semoga dapat diterima melalui karya-karya berupa musik yang mereka hasilkan di blantika musik independen tanah air.