A Luta Continua E.P, Puisi Widji Tukul dan Terbaru Dari Vellarose

A Luta Continua E.P, Puisi Widji Tukul dan Terbaru Dari Vellarose

“Romantis namun berduri”, suatu analogi bunga mawar yang melekat pada musik pop punk yang diusung sekelompok pemuda dari timur kota Jakarta, mereka adalah “Vellarose”. Baru-baru ini, tepatnya akhir bulan September 2014, Vellarose menyiarkan mini album pertama yang mereka rilis sendiri dan diberi nama “A Luta Continua”. Band ini terbilang cukup produktif. Terbukti band yang baru terbentuk kurang lebih setahun lebih ini dengan semangat sekali merilis mini albumnya secara independen. Hasil panggung mereka dari beberapa acara dan penjualan merchandise mereka kumpulkan untuk mendanai mini album ini.

Kenapa dinamakan “A Luta Continua”? Kalimat itu terdapat dalam puisi Widji Thukul, salah satu penyair dan aktivis angkatan 98 ternama di Indonesia, yang berarti “Perjuangan harus berlanjut”. Kalimat itu sendiri digunakan masyarakat Timor Leste saat memperjuangkan kemerdekaannya dan melepaskan diri dari Indonesia. “Makna A Luta Continua menggambarkan semua proses dari awal kami terbentuk sampai mini album ini dirilis, sekaligus menjadi penyemangat agar langkah kami tidak berhenti di mini album ini saja”, ucap salah satu personil.

Keseluruhan mini album ini berisi 4 lagu dan 1 bonus track yang didalamnya banyak mengusung tema ”wanita” yang dianggap menjadi motivator terbesar. Terlihat pada 3 lagu mereka yang berjudul “Hylena”, “Stefany with The Crown” dan “Mutiara Terindah”.  Hits single yang mereka jagokan adalah lagu “Senyuman Terbaik” yang menjadi prototype band Vellarose, musik yang variatif dan lirik puitis yang dikemas dengan garang. Proses pembuatan mini album kurang lebih 6 bulan,tepatnya dari awal tahun 2014. Kendala terbesar yang ditemui adalah waktu, karena semua personil sibuk dengan kegiatan kuliah dan terkadang terbentur oleh waktu mengisi acara. Terlebih lagi, sang drummer hengkang di tengah pembuatan mini album ini.

Vellarose adalah sebuah band bergenre pop punk yang terdiri dari empat pemuda, diantaranya Vito (Vocal), Carlos (Guitar), Iko (Guitar), dan Niel (bass). Sedangkan untuk posisi drummer sementara diisi oleh seorang perempuan bernama Mejun. Semua berawal dari kejenuhan Niel dan Carlos dengan band nya terdahulu. Lalu mereka berdua memutuskan untuk membuat band baru dengan mengajak Iko dan Vito yang juga jenuh dengan band lamanya. Terbentuklah Vellarose pada bulan februari 2013. Dalam waktu yang terbilang singkat, Vellarose meraih banyak kesempatan berharga, seperti menjadi opening musisi-musisi papan atas, tampil di Paramore Nite Indonesia, terpilih sebagai ‘Band Demos Terbaik’ di salah satu edisi Majalah Hai, mendapat penghargaan di beberapa kontes musik, dan masih banyak yang lainnya.

“A Luta Continua” sudah mulai beredar dari bulan september 2014. Mereka mengurus semuanya bersama sama dengan semangat “do it yourself” yang sangat tinggi. Besar harapan bahwa mini album perdana ini menjadi suatu pijakan baru yang tepat dan dapat diterima oleh para penikmat musik di Indonesia.

Contact:          

www.twitter.com/vellaroseID           

Oleh: Karel

Foto: Vellarose Docs.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner