Speaker First: Perjalanan Tur Internasional yang Mengantarkan Ke Woodstock

Speaker First: Perjalanan Tur Internasional yang Mengantarkan Ke Woodstock

Kabar bahwa Speaker First akan mengguncang panggung Woodstock Festival, Poland pada 3 Agustus 2017 mendatang sudah banyak diterima oleh telinga penggemar musik dan membuat bangga. Band yang digawangi oleh Attir (voc, bass), Beny (voc, guitar), dan Bony (voc, guitar) ini akan tampil di panggung utama pada primetime (20.00), dan merupakan satu-satunya band Asia yang menjajal panggung Woodstock. Bagaimana band ini bisa tampil di salah satu festival paling bergengsi di dunia?

Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dilihat dari pengalaman tur internasional yang pernah mereka gelar. “London Reunited Tour” pada tahun 2016 merupakan tur internasional perdana yang sekaligus menjadi tur paling berkesan bagi mereka. Tanpa keterlibatan pihak lain, mereka mengurus penyelenggaraan tur ini sendiri. Apresiasi yang didapat ternyata luar biasa. Ada kisah menarik di akhir tur ini, ketika mereka membawakan satu-satunya lagu berbahasa Indonesia di setlist mereka. Di luar dugaan, penonton tetap bisa menikmati meskipun tidak mengerti bahasanya. Bahasa tubuh dan penampilan yang mereka bawakan berhasil menyampaikan pesan yang terkandung dalam lagu tersebut.

Di titik itu Speaker First telah membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan yang melebihi batas-batas geografis, budaya, maupun bahasa. Masih di tahun yang sama, mereka bergabung dengan MyWill Entertainment, yang mengantarkan mereka ke tour internasional kedua, “London Envisage Tour”. Saat di Inggris mereka juga berkesempatan untuk rekaman 5 lagu di Air Studios, London, studio yang sudah bekerjasama dengan talent-talent mendunia seperti Pink Floyd, Radiohead, dan Coldplay.

Di tahun 2017, mereka merilis single internasional pertama yang mereka produksi di Air Studios, berjudul “The Anthem”. Lagu ini berhasil menjadi satu-satunya single dari band Indonesia yang memasuki playlist di KROQ-FM Radio, LA, Amerika Serikat. Single internasional kedua dengan judul “Break My Soul” menjadi single yang paling banyak di-request di KROQ-FM Radio. “The Anthem” kemudian mengantarkan mereka untuk kembali menjelajahi dunia internasional dengan menggelar “The Anthem Tour : #PASSPORTAPPROVED” di West Coast, Amerika Serikat pada Februari 2017 lalu. Tiga bulan setelahnya, mereka kembali menggelar “MUSEXPO Tour” di LA, Amerika Serikat. “MUSEXPO Tour” merupakan pintu mereka ke Woodstock. Tur ini dihadiri oleh banyak pelaku industri musik dari seluruh dunia. Promotor Woodstock, terpukau dengan penampilan mereka dan menawarkan langsung melalui Willy sebagai manajer Speaker First untuk tampil di Woodstock.

Menurut Speaker First sendiri, semua pemusik Rock 'n Roll dari belahan dunia manapun pasti ingin menginjakkan kakinya di Woodstock Festival. Yang membuat spesial dari Woodstock bagi Speaker First adalah nilai historisnya. Saat pertama kali digelar tahun 1969, Woodstock Festival bukanlah sekedar festival musik, tapi acara musik yang jauh dari sifat komersil dan memiliki pesan untuk disampaikan. Bersamaan dengan terjadinya perang Vietnam di tahun itu, musisi-musisi dan inisiator Woodstock memiliki gerakan anti terhadap perang. Woodstock membuktikan bahwa musik dapat menyatukan perbedaan. Di samping itu, musisi-musisi legendaris era 60-an berawal dari Woodstock. Jimi Hendrix, The Who, Jefferson Airplane, Santana, dan masih banyak lagi. Kebanggaan tanpa batas untuk bisa menjadi bagian dari sejarah itu.

Ada keselarasan yang dapat dilihat dari karakteristik musik Speaker First dan Woodstock, keduanya mencerminkan tentang “music is power”. Ketika musik bisa menjadi bahasa yang dimengerti dan dinikmati oleh semua orang, tanpa melihat batas teritori. Kualitas dan jam terbang Speaker First akhirnya bisa mengantar mereka ke salah satu panggung paling bergengsi di dunia ini.

“Ini beyond sih. Bukan lagi dream come true, mikirin aja gak pernah. Kalau orang mikir ini achievement, ini sebenarnya starting point. Cuma kalau ada yang nanya gimana rasanya, ya banget-banget. Saya rasa buat semua penggemar musik rock di Indonesia dan di mana pun yang punya frekuensi yang sama pasti berpikiran bahwa ‘Woodstock is the real deal festival’. - Attir

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner