SNOTR 2017 : Kemeriahan Masih Tersisa di Kota Bandung.

SNOTR 2017 : Kemeriahan Masih Tersisa di Kota Bandung.

Setelah melewati berbagai cerita dalam setiap persinggahan rangkaian tur-nya, kini SNOTR 2017 akhirnya tiba pada puncak kemeriahannya yang memilih Kota Bandung sebagai akhir perjalanannya. Seperti pada kota-kota sebelumnya, berbagai kenangan berbalut kemeriahan pun hadir selama keberlangsungan acara di kota yang menjadi tuan rumah dari Rosemary itu pada tanggal 19 Juni 2017 lalu, berlokasi di Sport Jabar Arcamanik, Bandung.

BACA JUGA - Ngabuburit 2017 Tasikmalaya Takjubkan Berbagai Keseruan di Hari Pertamanya

Di awal acara, seperti biasa beberapa teknisi sedang mengerjakan tugasnya masing-masing, baik memasang sound system, keperluan panggung dan lain sebagainya. Disamping itu, melihat area venue yang cukup luas, beberapa talent memanfaatkan waktu senggangnya bermain skateboard sembari menunggu acara dibuka secara resmi. Tak lepas dari suasana yang tengah dilakukan oleh para talent, pengunjung yang mulai berdatangan di area venue juga terlihat mengitari serta mengunjungi beberapa booth merchandise yang tersedia. Tak lama, acara pun dibuka oleh dua Mc yakni Soni Bebek dan Ayu Shi lewat sapaan hangatnya serta membocorkan sedikit beberapa keseruan yang akan terjadi selama titik terakhir SNOTR 2017 ini. Setelah itu, talent yang sudah hafal mengenai rundown acara, bersama Mc Soni Bebek, kru DCDC, Karang Taruna dan Komunitas Coklat Kita Bandung bergegas secara berbondong berjalan ke luar venue untuk melakukan kegiatan social investment. Dalam kegiatannya kali ini, ada dua masjid yang hendak dikunjungi seperti diantaranya Al-Mubarokah dan Al-Ghofur dengan membersihkan pekarangannya dan memberikan seidkit donasi kepada pihak masjid. Keseruan di titik terakhir ini sangat terasa, terlebih saat bertandang ke masjid Al-Ghofur dimana para talent bersama Ibu lurah RT/RW setempat tampak cukup akrab ketika membersihkan pekarangan masjid. Usai kegiatan social investment, para tim dan talent kembali ke venue untuk menyaksikan penampilan dari Burgerkill sampai tiba waktu berbuka puasa tiba. Setibanya di venue, Burgerkill tengah perform didepan para warga lokal dengan membawakan beberapa lagu hits-nya dan tampilan cuplikan dokumentasi saat mereka tur bersama Jasad di Inggris dan Jerman. Suasana saat performa Burgerkill kala itu cukup hangat dan penuh dengan keintiman sampai tibalah adzan maghrib berkumandang, dan seluruh kegiatan acara diberhentikan sejenak.

Dimomen hendak berbuka puasa, acara SNOTR 2017 menyediakan berbagai kebutuhan untuk para pengunjung, salah satunya foodtruck. Kehadiran mobil-mobil Van ini menjadi peran penting, dimana pengunjung dapat menikamati keseruan acara tapi tetap bisa mengganjal perut bersama rekan dan keluarga. Tak tearasa, waktu break telah usai, kini saatnya acara kembali berjalan seperti sedia kala. Di sela keramaian massa yang mulai hadir saat itu, AGC (Agung Guitar Coruses) selaku coaching clinic mengajak para pengunjung untuk berdiskusi di booth-nya. Acara saat itu tengah berlangsung diskusi dari AGC oleh tiga gitaris seperti Agung ‘Hellfrog’ (Burgerkill), Hinhin ‘Akew’ (Nectura) dan Balum (Alone At Last) ditambah seorang tamu yakni Irvan Borneo. Pada diskusi hangat tersebut pengunjung dimanjakan oleh permainan melody gitar dari empat gitaris tersebut dan diskusi mengenai teknik cara bermain gitar, namun ditengah keberlangsungannya Ipang Lazuardi hadir ditengah-tengah mereka dengan niatan untuk jamming bersama. Tak lama setelah itu, Andre Vinsens hadir dan mengacau lewat gimik lucunya mengenai musik ‘Punk’ dan anti Burgerkill, melihat hal tersebut Ebenz geram dan memasukan pisang kedalam mulutnya sampai akhir diskusi AGC ditutup oleh kolaborasi kesemua talent tersebut, ditambah dengan Putra (Burgerkill) sebagai drummer. Sepanjang sesi ini berlangsung, pengunjung selain mendapatkan pengetahuan mengenai teknik gitar, juga dibuat terhibur oleh tingkah laku para talent yang hadir di acara SNOTR 2017 ini.

Usai berbincang dengan AGC, Mc Soni Bebek melanjutkan sesi acara berupa penyerahan kepada komunitas lokal yang mengenangkan kompetisi lukis tong ‘Djangan Berisik Lebih Khidmat Lebih Nikmat’ dan ditutup dengan dokumentasi lewat foto bersama di akhir acaranya. Keseruan masih terus berlanjut, selain adanya penampilan live perform, tenant booth, acara ini juga memiliki sebuah darts games yang kala itu sedang ramai diikuti oleh pengunjung. Seiring berljalanannya acara, kemeriahan kembali mencuat ketika DJ E-One ‘Cronic’ perform dengan scratching-nya. Ternyata hal tersebut menandakan SNOTR Project akan segera tampil. Beberapa pengunjung yang kala itu tengah memencar dengan seketika berkumpul disebelah booth AGC untuk menyaksikan langsung penampilan dari kolaborasi tiga musisi seperti DJ E-One ‘Cronic’, Gebeg dan Abah Andris tersebut. Selain tampil secara prima lewat keahliannya masing-masing, SNOTR Project dapat dikatakan kolaborasi Absurd dimana ketiga personilnya saat ini menghadirkan gimik lucu yang cukup menggelak tawa bagi pengunjung.

Terlebih saat Gebeg memainkan salah satu instrument berupa drum pad yang mengeluarkan suara aneh, dan Abah Andris yang menjadikan tiga botol minuman plastic sebagai alat drumnya berhasil menarik minat pengunjung untuk berlama-lama menyaksikan tingkah laku mereka. Disela performanya, SNOTR Project juga mengajak beberapa pengunjung untuk mencoba alat musik mereka masing-masing, beberapa pengunjung yang diajak keatas panggung saat itu pun mengeluarkan bakatnya dengan cukup baik, dan Gebeg kembali berulah dengan mencoba jadi raper saat mereka bermain. Demikian keseruan yang terjadi saat SNOTR Project perform, kini saatnya acara berlanjut pada area tengah venue dimana Budi Cilok akan segera tampil.

Dipenampilannya, Budi Cilok membawakan beberapa lagu hits-nya yang diambil dari album AKC (anak kali citarum) saat itu. Setelah suasana seru, penonton dibuat istirahat sejenak sambil mengumpulkan energy untuk keseruan lainnya. Semakin terbuai dibuatnya, penonton cukup menikmati saat performa Budi Cilok berkolaborasi dengan Ipang Lazuardi dan Gebeg dengan membawakan lagu cover berjudul “Bento”. Setelah Budi Cilok pergantian posisi pun dilakukan yang kala itu Ipang Lazuardi langsung menyapa pengunjung lewat beberapa lagu terbaiknya. Tak sedikit terlihat dari penonton yang menikmati aluan musik Ipang Lazuardi, juga diantaranya ada yang melakukan sing a long. Tak berlangsung lama, sekitar empat lagu telah selesai dibawakan dan kini saatnya Rosemary hadir diatas panggung. Dalam kerumunan pengunjung yang semakin padat saat itu, ternyata di barikade depan telah terpampang beberapa spanduk komunitas W.A.R.S (we are skatpunkers) lokal. Disela penampilannya, Rosemary menampilkan keseruan berupa cuplikan dari titik awal perjalanan SNOTR 2017, dan kegiatan social investment lewat layar lepas di tengah venue. Melihat hal tersebut, Inkmary beserta personil Rosemary lainnya dengan semangat memberikan suguhan manarik lewat lagu “Brother Sister”, “Lihat Kau Lihat Mereka” dan “We Need The Punk Rock Show”. Pengunjung cukup takjub, kagum, dan puas akan penampilan dari Rosemary saat itu, terlebih kolaborasi mereka dengan AGC dan SNOTR Project dengan membawakan lagu ‘Djangan Berisik Lebih Khidmat Lebih Nikmat’ diakhiri dengan pesta kembang api. Seluruh talent kala itu merayakannya di stage utama sambil mendokumentasikan pengalaman serunya bersama dengan para pengunjung yang datang.

Setelah berpesta bersama dengan Rosemary, acara SNOTR 2017 Bandung masih menyisakan satu segmen berupa sesi masak bersama dengan pihak Atap Promotions dan Djarum Coklat. Demikianlah keseruan yang terjadi di titik akhir perjalanan SNOTR 2017, sampai bertemu ditahun depan dan pastinnya dengan keseruan serta cerita yang tak kalah menarik diabndingkan tahun sebelumnya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner