Rukmunal Hakim : “Saya Percaya Enggak Semua Hal Itu Harus Punya Penjelasan”

Rukmunal Hakim : “Saya Percaya Enggak Semua Hal Itu Harus Punya Penjelasan”

Ilustrator cum art director ini bercerita tentang proses dibalik layar video klip Tulus yang berkolaborasi dengan seniman performance art

Rukmunal Hakim, seorang pria yang memilih menjadi ilustrator nyatanya bereksplorasi dengan berbagai medium dalam berkarya. Salah satunya yang baru saja ia kerjakan dengan solois Tulus, dengan menjadi salah seorang art director dalam video klip terbaru Tulus, “Ruang Sendiri” yang baru saja meraih penghargaan Piala Maya 2016 sebagai ajang apresiasi karya sineas Indonesia. Yang menarik dalam proses penggarapan video klip ini yaitu menggandeng salah seorang seniman bernama Melati Suryodharmo atau yang kerap dipanggil Melati. Dia merupakan seorang seniman besar Indonesia yang telah melanglangbuana namanya hingga keluar negeri lewat karya-karya performance art nya. Proyek yang telah membuahkan hasil ini, juga merupakan salah satu proyek kolaborasi antara penyanyi dan seniman, turut juga diprakarsai oleh kerja sama yang terjalin lewat tangkapan visual dari Embara Film.

Sebelumnya bisa diceritakan kerjasam Hakim dengan Tulus, dalam proyek video klip terbarunya?
Jadi, pertengahan tahun 2016. Saya bergabung di manajemen Tulus, sebagai visual consultant sebenarnya. Salah satu pekerjaannya ialah mengawal bentuk visual dari Tulus, di sini Tulus adalah salah satu produk dari Tulus Company. Tugas saya adalah bagaimana men-direct visual, tapi lebih ke arah konsultan aja sih. Jadi kalau misalkan ada bentuk visual seperti ini yang dikeluarkan, pendapat saya seperti apa. Dan video klip itu adalah salah satu produk visual, mungkin itu alasannya saya bisa menjadi bagian dari video klip “Ruang Sendiri”.

Kalau untuk konsep dalam video klipnya, lebih mengacu pada hal seperti apa?
Ketika brainstorming antara saya dan Tulus nya sendiri itu bagaimana caranya video klip mampu menceritakan lagunya dengan baik. Dari berbagai macam ide saat itu, yang tercetus adalah sebuah konsep kolaborasi sih sebenarnya, jadi saya saat itu sedang sering melihat Mbak Melati Suryodharmo, yang merupakan salah satu seniman favorit saya, perform dan seringkali membaca tentang beliau. Dan menurut saya karya-karyanya beliau itu kayak punya magis tersendiri, yang mampu bercerita tentang banyak hal. Terus, menarik jika membawa sebuah performance art ke dalam sebuah video klip, menarik aja ketika ngomongin ini di ranah video klip Indonesia pada khususnya. Karena kalau di luar negeri mereka sangat luas sekali video klipnya. Dan saya pikir ini akan menarik sih, dan Mbak Melati seorang seniman akan lebih baik ketika mampu memberikan dia banyak ruang untuk berkreasi dan oleh karena itu konsepnya kolaborasi. Di mana semua orang berdiri berjajar kurang lebih. Karena setiap orang punya konsep tersendiri, dan jembatannya itu adalah lagunya Tulus.

Tapi kalau dari sudut Hakim sendiri sebagai ilustrator, apakah ada persamaan beberapa karya ilustrasi Hakim dengan video klip ini?
Enggak sih, sebenarnya persamaan itu adalah persamaan soal bagaimana caranya mengolah sebuah ide dan bagaimana mencoba mengeksekusinya. Persamaannya cuma di bagian itu saja. Tapi kalau adanya unsur ilustrasi dalam video klip ini, tidak ada. Dan sepertinya nggak ada unsur ilustrasi, tapi mungkin lebih kaya di karya saya lebih berusaha, bagaimana menceritakan sesuatu dengan banyak layer.  Kalau lihat penampilan Mbak Melati, akan ada banyak penafsiran seperti karya ilustrasi saya, mungkin persamaannya disitu aja sih.

Penggunaan beberapa objek yang mewakili, seperti kursi, untaian tali, wanita dsb. ingin menceritakan perihal apa?
Saya percaya enggak semua hal itu harus punya penjelasan. Justru menariknya, enggak punya penafsiran yang jelas ketika melihat beberapa performance art dan itu juga yang ingin coba dijelaskan sih ke Mbak Melati. Jadi kayak misalkan beberapa objek dalam video klip ini, itu hasil dari Mbak Melati dibebaskan bahkan selama proses syuting, enggak ada satupun dari pihak Tulus dan Embara Film yang nanya karena kita emang ingin menyimpan magis-nya itu sendiri. Karena ketika Mbak Melati melakukan penampilannya dan pihak Embara ketika menangkap itu, kayak ada magis. Ibaratnya seperti saya datang ke sebuah galeri dan melihat sebuah lukisan atau performance art yang saya nggak tahu artinya apa, tapi hati saya tergerak. Dan itu juga salah satu sebab kenapa video klip ini menutup kolom komentar di kanal youtube, karena saya ingin ketika penonton datang ke youtube itu, seperti datang ke galeri itu.

Selama proses kreatif saat penggarapan video klip ini, apa saja yang telah dilakukan?
Sebenarnya kami cuma nikmati prosesnya aja sih, karena proses syutingnya itu cuma sehari dan lama itu proses penggodokan idenya aja, dan pencarian director yang tepat dan akhirnya kami memutuskan untuk memilih Galih dari Embara Film untuk men-direct video klip ini. Itu video klipnya dikerjain di Kota Solo, kami keliling di beberapa tempat dan karena Mbak Melati sudah tahu apa yang ingin dilakukan jadi prosesnya juga cepat selesai. Kami itu mulainya dari pagi banget sampe sore hari kurang lebih dan luar biasanya lancar, jadi yang kami lakuin ya nikmatin aja sih.

Lalu metode apa saja yang dilakukan oleh Hakim sebagai Art Director di video klip Tulus ini?
Karena Mbak Melati sendiri sebagai salah seorang seniman besar, saya nggak berani mengotak-atik  apa yang ada dikepalanya Mbak Melati. Tugasnya saya adalah menjelaskan lagunya Tulus, dan bagaimana saya menjelaskan konsep idenya. Mungkin ini yang membedakan, karena dari awal kita sudah omongin tentang kolaborasi yang semua orang punya peranannya tersendiri, dan mungkin jikalau saya mengerjakan video klip lain ada beberapa kriteria yang menurut penilaian baik buruk nya dari saya. Tapi kalau disini tugas saya lebih menyampaikan ide. Dan untuk properti , Mbak Melati sendiri yang memilih dan kalau saya ganti dengan yang lain itu berarti saya sudah merusak. Saya ingin untuk video klip ini semuanya murni, mungkin  ada beberapa pertimbangan-pertimbangan yang bersifat cocok dan ketidakcocokan dari segi apa yang dipakai oleh Mbak Melati, mungkin hanya seputar itu saja.

Sebelum memilih Melati, sebagai talent dalam video klip ini. Apakah ada sistem kurasi dalam pemilihan peran atau sosok siapa dalam video klip ini?
Pas awal pengerjaan proyek ini, saya langsung terpikirkan Mbak Melati yang cocok untuk mengisi peran dalam video klip ini. Karena di dalam negeri bahkan diluar ngeri sekalipun dia sudah sangat terkenal sebagai seorang seniman, sampai Marina Abramovic itu salah satu seniman terkenal di dunia bilang, Mbak Melati itu itu adalah 1 dari 10 performance art  yang harus disaksikan penampilannya. Dan saya personal sangat suka dengan karya-karya Mbak Melati. Jadi pada waktu itu dikepala saya langsung terpikirkan Mbak Melati yang saya ajukan ke pihak Tulus. Dan saat itu saya pikir cuma Mbak Melati yang mampu merepresentasikan lagu Tulus dengan baik.

Apakah ada kendala saat proses penggarapan video klip ini?
Kesulitannya mungkin kami cuma ngejar waktu dalam satu hari, saat itu juga kesulitannya di Kota Solo sedang hujan-hujannya, tapi ajaibnya ketika kita syuting hari itu nggak hujan. Dan juga karena berpindah-pindah aja kali ya, kesulitannya cuma ada dikepala aja. Dan ketika dijalani semuanya lancar-lancar aja dan juga mungkin kesulitannya pas editing kami langsung memilih banyak hal yang bagus dari Mbak Melati, karena semua yang dikasih sama Mbak Melati itu kayak bagus semua, mungkin itu sih.

Pengalaman bagi Hakim sendiri dalam proses penggarapan video klip ini seperti apa?
Bagi saya pribadi menyenangkan sekali, melihat proses secara langsung Mbak Melati bekerja itu saja sudah sangat membuat saya senang. Dan saya melihat kerja para personil Embara Film lainnya saat bekerja, yah bagi saya sangat menyenangkan sekali.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner