Reportase: Eyenapatna Panaskan Radio OZ Lewat Alunan Stoner Rock

Reportase: Eyenapatna Panaskan Radio OZ Lewat Alunan Stoner Rock

Baru saja, salah satu program acara yang bertajuk DCDC Substereo berhasil dihelatkan. Dengan dimodali sebuah wadah berupa kanal radio lokal OZ radio Bandung 103.1 FM. Telah banyak mengantarkan band-band anyar menunjukan kepiawaiannya dalam bermusik. Seperti yang terkahir digelar, dihadiri oleh kelompok anyar asal kota kembang Eyenapatna.

Sebelum acara dimulai, beberapa anggota Eyenapatna yang terdiri M. Ariz Rizky, Gilang Chandra, Fachrianza T. Imami, dan Mahfi Gema Saftarie telah bersiap-siap untuk mengudara di kanal OZ 103.1 FM. Diawali dengan bincang-bincang singkat bersama para penyiar dari OZ radio Bandung 103.1 FM. Bincang singkat mengenai Eyenapatna yang disiarkan secara langsung pun di bumbui dengan canda tawa, serta menjelaskan perjalanan Eyenapatna hingga menempuh titik dalam bermusik sejauh ini sejak 2014 silam. Tak lama setelah obrolan singkatnya. Para personil Eyenapatna pun mengisi relung-relung kosong dalam studio OZ untuk segera unjuk gigi dalam membawakan musik mereka seperti “l'arèné”, “Dystopia”, “Harlequin”, “Human Theory”, “Upheavel”. Permainan awalnya, dentuman drum dengan tempo lambat nan kian cepat, serta berbagai riff instrument lainnya perlahan membaluti musik yang dilantunkan berupa intro. Memasuki track ke-2 setelahnya. Para personil Eyenapatna yang telah tampak menikmati kala mereka bermain pun, mempersilahkan sang vokalis ikut mengisi pada bagian vokal musik dari Eyenapatna.

Jika disimak, musik mereka serupa dengan beberapa band stoner seperti The Sword, Graveyard, atau lokal nya seperti The Slave. Serta beberapa part musik yang dimainkan percampuran dari progresif rock, garage rock dan hard rock. Usai track ke-2, Eyenaptna pun istirahat sejenak yang kala itu diputarkan beberapa track dari musisi lain untuk dinikmati oleh pendengar OZ Radio Bandung 103.1 FM. Memasuki segmen berikutnya. Eyenapatna pun kembali membawakan beberapa track selanjutnya, termasuk single mereka berjudul “Upheavel”. Dalam permainannya yang apik. Eyenapatna ternyata menyuguhkannya pun dengan sungguh menarik walau hanya terkurung dalam sebuah ruangan. Koreografi tubuh dari para personil kala memainkan musiknya pun tak henti-henti diperlihatkan oleh mereka, serta teriakan lugas, kencang nan tinggi dari sang vokalis yang menjadi tontonan menarik kala mencover lagu dari The Sword berjudul “Seven Sisters” berupa hidden track. Performa keseluruhan dari Eyenapatna, ternyata mampu mengambil hati para pendengarnya yang mungkin band seperti ini terbilang bukan kali sedikit akan perkembangan musik jama sekarang.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner