Reportase : Semangat Musik Hardcore Hingga Saat Ini Tak Pernah Padam

Reportase : Semangat Musik Hardcore Hingga Saat Ini Tak Pernah Padam

Digelarnya acara ‘Hardcore Brotherhood’, secara lugas menjelaskan eksistensi Hardcore di Kota Kembang.

Jika berbicara Hardcore mungkin cukup luas dan bisa dikatakan hampir mendominasi segala aspek, khususnya di musik bersifat ekstrim. Seiring dengan keberadaan Hardcore di Indonesia (terhitung dari awal mula kemunculannya di Indonesia pada era 90’an hingga saat ini), dengan adanya genre Hardcore anak bangsa dapat lebih berani menuangkan berbagai ekspresinya, tentu hal ini sangat berkaitan dengan sifat personal dari musisisnya sendiri menyikapi lingkungan kesehariannya. Baik itu diwakili dari dentuman keras musik Hardcore, atau hal lain lainnya.

Tepat di tanggal 29 Juli 2017 kemarin, Bandung kembali menjadi saksi diselenggaranya showcase musik Hardcore bertajuk ‘Hardcore Brotherhood’ yang digagas oleh merek fashion Eastern Wolves Music dan DCDC Shout Out! di Spasial Gudang Selatan, Bandung. Dalam acara itu beberapa dedengkot Hardcore veteran asal Bandung dan grup Hardcore luar kota Bandung menjadi line up. Seperti diantaranya ada Fraud (Surabaya), Under 18 (Bandung), Polar33 (Surabaya), Taring (Bandung), Lose It All (Bandung), Authority (Bandung), Kidsway (Bandung), dan Prevent (Bandung). Kehadiran acara ini tentu mengundang antusias yang cukup ramai kala itu, terlebih dua sosok yang telah dikenal dalam siklus musik ekstrim Bandung – menjadi Mc, yakni Addy Gembel (Forgotten) dan Bharata Pratama Putra (Dawn Of Martyr).

Sebelum acara dimulai, seperti tajuk showcase biasanya, para teknisi sedang mempersiapkan pelbagai kebutuhan dari segi Sound, Layout panggung dan lain sebagainya yang dilaksakan sekitar pukul 15.25 WIB. Melihat keadaaan venue Spasial kala itu, dirasa sangat pantas untuk menggelar acara musik Hardcore – bercirikhaskan gedung tua peninggalan masa Belanda. Disamping itu, tiket booth dan registration booth telah mengambil lahannya masing-masing di area gate, satu persatu pengunjung mulai berdatangan. Tak lama setelah itu, tanpa basa-basi dari Mc terlebih dahulu, Prevent mengambil start sebagai band pertama yang perform kala itu.


Mc Bharata Pratama Putra

Penampilan Prevent cukup panas dengan dentuman musik Hardcore yang memakai banyak element musik Downtempo dan Beatdown. Namun sayang, penampilan mereka yang dimulai setelah shalat Ashar kala itu, terbilang cukup sepi oleh penonton, khususnya di area moshpit yang masih sangat lapang nan lega. Tapi Prevent tetap menampilkan performa maksimalnya yang berlangsung kurang lebih 30 menit.

 
PreventHC (Bandung)

Setelah penampilan dari Prevent, Mc Bharata tampil di hadapan pengunjung yang masih terbilang sangat sedikit kala itu, tentunya selain mengucap kata sanjung, ia juga mengupas sedikit mengenai eksistensi musik Hardcore terutama inti dalam acara ‘Hardcore Brotherhood’, dimana lewat acara ini ingin menjalin keterikatan lewat semangat musik ekstrim dari para musisi Hardcore kepada pengunjung tanpa dibatasi oleh sekat apapun. Tak lepas dari itu, Mc Bharata langsung meneriaki band Hardcore selanjutnya untuk perform, yakni Kidsway. Sabelum Kidsway tampil, Mc Bharata sedikit membocorkan perihal pembentukannya yang mana Kidsway merupakan perpecahan dari personil band Balcony, Asia Minor, hingga Savor Of Filth. Tanpa beralama-lama Kidsway yang disatu sisi telah menyiapkan peluru (alat musik) nya langsung mengguncang panggung ‘Hardcore Brotherhood’ yang diawali lewat intro tanpa vokal. Secara seketika, sang vokalis bertubuh mungil itu langsung melompat jingkrak kesana-kemari di area panggung sambil melantangkan suara vokalnya yang bertempo stagnan.


Kidsway (Bandung)

Musik yang ditawarkan oleh Kidsway kala itu cukup menghentak, khususnya pada ketukan drumnya Kidsway banyak meminjam ketukan ala HC/Punk serta mengeluarkan distorsi noise sebagai penyambung saat perpindahan lagu demi lagu mereka yang berdurasi cukup singkat. Namun, fenomena saat di atas panggung kala itu dialami oleh Kidsway, tepatnya pada sela perpindahan lagu mereka yang berasal dari instrument drum, tapi itu hanya sesaat dan akhirnya Kidsway bisa mengatasinya hinga di ujung penampilan mereka. Selama performa mereka berlangsung, penonton mulai secara hilir mudik datang satu-persatu bahkan ada yang segerombolan, tentunya untuk melihat sang idola Hardcore mereka tampil. Lanjut pada penampilan ketiga dilakukan oleh Polar33 asal Surabaya.


Polar33 (Surabaya)

Dapat dikatakan Polar33 cukup berbeda dibandingkan yang lainnya, karena mereka Hardcore yang mereka usung kental dengan nuansa Melodic. Sebagai salah satu band luar kota, Polar33 kala itu mendapat apresiasi yang baik, dari segi moshing di area moshpit hingga meminta Encore kepada Polar33 untuk membawakan lagu kover milik Comback Kid “Wake The Dead”. Sampailah pada penampilan band ketiga, Lose It All. Sebagai satu-satunya line up ‘Hardcore Brotherhood’ yang digawangi pada garda depan oleh seorang wanita (Pophira), Lose It All melanjutkan kobaran api setelah Polar33 diatas panggung ‘Hardcore Brotherhood’ lewat dentuman demi dentuman musik Hardcore-nya. Serupa dengan Polar33, Lose It All juga mendapat apresiasi cukup baik dari pengunjung selama performa mereka berlangsung, dan Lose It All pun memberikan Encore di akhir penampilannya dengan membawakan lagu “Reborn”. Setelah penampilan Lose It All, acara ditunda sejenak selama shalat Maghrib dan Isya berlangsung.

 


Lose It All (Bandung)

Usai break, acara ‘Hardcore Brotherhood’ kembali berjalan seperti semula yang dibuka kembali oleh Mc Bharata bersama rekannya Addy Gembel, tak lama setelah acara kembali dibuka oleh kedua Mc itu, mereka langsung memanggil band Hardcore selanjutnya yakni Under 18. Begitu Under 18 tampil di atas panggung, ternyata band menjadi headliner bagi pengunjung yang disatu sisi mereka sebagai Hardcore veterabn dari Bandung, juga telah lama Under 18 tidak tampil dihadapan pengunjung. Sebagai headliner, tentu di atas panggun ‘Hardcore Brotherhood’ dikerumuni oleh para pengunjung – sambil merebut mic dari tangan vokalis Under 18. Tak lepas dari itu, suasana di area mosh pit pun dipenuhi dengan berbagai tarian ekstrim ala musik Hardcore.


Mc Bharata Pratama Putra dan Addy Gembel


Under 18 (Bandung)

Setelah Under 18, panggung acara kembali diriuhkan oleh kedatangan band selanjutnya dari Authority. Tak kalah panas dari Under 18, Authority yang disatu sisi umurnya tak jauh berbeda dengan Under 18, mengeluarkan dentuman yang cukup keras berbalut riff gitar melengking ala Thrash Metal bercampur dengan Metalcore, serta tentunya dengan aksi panggung yang cukup bagus.


Authority (Bandung)

Setelah penampilan panas dari Authority, Fraud sebagai band kedua asal Surabaya yang menjadi line up selanjutnya di ‘Hardcore Brotherhood’ juga tampil cukup maksimal. Melihat performa mereka saat itu diatas panggung, terbilang cukup baik, dan panggung pun kembali dipenuhi oleh berbagai pengunjung, dan area mosh pit di buat melingkar oleh para pengunjung. Menuju akhir penampilannya, Fraud mengajak Hardi ‘Nyang’ (Taring) untuk berkolaborasi bersama mereka membawakan lagu milik Fraud “Faith”.

 

 
Fraud (Surabaya)

Dan hadirlah Taring sebagai band terakhir, sekaligus menutup acara ‘Hardcore Brotherhood’ lewat penampilannya yang sudah tak perlu dijelaskan lagi jika di atas panggung, alias terbaik. Dengan demikian acara showcase ‘Hardcore Brotherhood’ terbilang cukup sukses, dan sampai bertemu di acara Hardcore atau Eastern Wolves Music lainnya, yang tentunya tak kalah menarik.

 
Taring (Bandung)

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner