Radakbanu : “Kita Nggak Mau Kasih Janji, Karena Seni Nggak Bisa Dipaksa”

Radakbanu : “Kita Nggak Mau Kasih Janji, Karena Seni Nggak Bisa Dipaksa”

Jika mendengar musik blues, nama Jimi Hendrix atau grup musik legendaris The Doors sudah tak diragukan lagi. Begitu halnya dengan Funk, James Brown dan grup musik serupa lainnya telah menjadi favorit dibeberapa pendengarnya. Namun, hal tersebut beda dengan grup musik anyar yang lahir di Kota Jakarta bernaman Radakbanu. Grup musik yang kini digwangi oleh Upert Alwi (Vokal), Nookie Alwi (Gitar), Lalu Eldam Khamel (Gitar/Bass) dan Irfan Ksatria (Drum/Perkusi) memadu-kasihkan beberapa genre musik seperti Blues, Funk, Jazz, Etnik, dan Folk dalam musikalitasnya yang cukup berwarna. Beberapa demo lagunya,  telah berhasil disebarkan oleh mereka lewat layanan musik streaming. Kini mereka sedang mempersiapkan diri untuk merilis album penuh pertamanya yang mengusung karakter dari segi tema hingga warna musiknya nanti.

BACA JUGA - Rajasinga Angkat Bicara Mengenai Sosok Puppen Di Mata Mereka

Sudah berapa lama perjalan musik Radakbanu ?
Untuk perjalanan musik, kita udah berjalan selama dua tahun yang dimulai sejak tahun 2015. Selama perjalanan musik, Radakbanu juga sempat vakum dulu itu, ya kira-kira selama setahun karena kesibukan pribadi yang waktu itu beberapa personil kita pada diluar kota semua. Sebenarnya beberapa materi sudah jadi. Tapi karena itu tadi, gara-gara vakum banyak juga yang saat kita main lalu ditinggal. Tapi pada tahun pertama terbentuknya Radakbanu, kita sudah punya beberapa materi yang diantaranya “Intro” dan “Disullusion”.

Nama band kalian unik, kalau boleh tau artinya itu apa sih ?
Kalau ‘Radak’ itu dari kata meradak, sedangkan ‘Banu’ dari kata bin. Tapi kalau untuk cari di internet harus lebih spesifik, karena itu adalah kata yang sekarang jarang banget dipakai. Awalnya itu kita nemu nama Radakbanu dari nama perusahaan, terus yaudah kita pakai aja untuk nama sebuah band karena banyak juga yang belum tahu. Untuk artinya sendiri, Radakbanu adalah kepala tombak dari generasi yang baru.

Musikalitas kalian sangat kental dengan genre funk, mengapa demikian ?
Jadi pertama kita jamming, dan pertama kita coba ambil melody etnik. Tapi kita nggak mau terbatas dari etnik itu saja, jadi kita mau kayak mengalir aja. Setelah beberapa kali kita sudah jamming, akhirnya karakter musik kita di Radakbanu terbentuk. Jadi menujunya ada yang ke musik funk, dan beberapa genre lainnya. Karena kita mencari itu bukan bangsa pasar lokal aja, tapi dunia. Jadi sebelum membentuk proyek musik Radakbanu ini, beberapa personil kita sempat bikin proyek musik yang diluar genre sekarang, misalkan kaya stoner rock, blues, jazz, dan lainnya. Di musik Radakbanu juga kental sama unsur etnik, misalkan dari satu personil inject banget sama unsur etnik terus sisanya ya di mix sama kemampuan skill dari personil lain. Di Radakbanu kita juga menekankan pada yang nikmati, nggak pingin kayak band yang sudah-sudah dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Lalu untuk tema dalam musiknya sendiri hal apa saja yang biasa kalian tulis kedalam lirik ?
Kita banyak bermain pada komposisi musik, dan perlahan lama-kelamaan terbentuk sendiri karakter musik kita seperti apa dari beberapa skill yang dipunya oleh personil Radakbanu. Untuk tema, kita sebenarnya membebaskan aja sih. Tapi mungkin emang karena kita tinggal di Jakarta dan kotanya terlalu Hectic kayak metropolitan, jadi kita seperti menemukan karakter dari lingkungan sekitar yang terkadang keras dan lembut.

Untuk kedepan apa yang akan digarap oleh Radakbanu ?
Kedepannya kita masih proses pengembangan materi dan rencannya mau rilis album. Kita masih nggak tau album itu bakal rilis depan, mungkin saja tahun ini karena beberapa materi sebenarnya sudah rampung tinggal 2-3 lagu lagi aja yang perlu matengin. Nanti di album yang bakal kita rilis, kita pingin album itu punya satu tema khusus yang lagunya satu dan lainnya itu nyambung. Tapi kita nggak bisa kasih janji karena seni nggak bisa dipaksa dan terburu-buru. Oh iya, harapan kedepannya juga semoga produser besar atau industry musik mau coba narik band-band indie seperti kami ini, serta untuk pendengar bisa nikmati musik seperti ini karena semuanya nggak bisa nikmatin seluruh genre musik tapi bagaimana caranya industry bisa merubah pandangan atas keberagaman genre itu jadi lebih general.

View Comments (1)

Comments (1)

  • rubbytabuti
    rubbytabuti
    23 May 2017
    karena seni memang tidak di paksa
You must be logged in to comment.
Load More

spinner