20th Century, "The Next Big Thing" dari Sukabumi
Semua lagu yang dimainkan 20th Century di DCDC ShoutOut! Day nyaris tanpa cela. Mereka tampil dengan performa dan materi yang gemilang.
Semua lagu yang dimainkan 20th Century di DCDC ShoutOut! Day nyaris tanpa cela. Mereka tampil dengan performa dan materi yang gemilang.
Musik selalu mempunyai cara sendiri untuk menyapa siapa saja yang mendengarnya, dan berkat sapaannya itu, musik pun sanggup mengubah suasana hati pendengarnya.
Dalam perjalanannya, skena indie tidak bisa lepas dari peran komunitas, dengan menjamurnya komunitas di berbagai kota, dari bermacam latar belakang di dalamnya. Terbukti telah memperpanjang keberlangsungan hidup scene indie itu sendiri.
Menutup sesi pertama DCDC ShoutOut! Day, Glebod menjadi unit yang paling berbahaya.
Mereka menjadi penampil kedua, dan menjadi salah satu yang paling menarik perhatian.
Tampil pertama di gelaran DCDC ShoutOut! Day, D'Askop membawakan lima buah lagu, kombinasi lagu sendiri dan cover dari band-band besar.
Trio Folk asal kota Malang ini mengajak kita duduk tenang sembari meminum segelas teh, lewat lagu “Hujan Datang Lagi”.
Dari semua lagu Four Twnty yang ada di album Lelaku, rasanya lagu ini lah yang paling cocok sebagai lagu pengantar kita bermediatasi.
Lagu dan vidio musik yang disajikan oleh band Cupumanik ini mampu menyelinap masuk ke dalam jiwa siapa saja yang mendengar dan melihatnya dalam sajian vidio musik
Apa itu ‘maxi-single’? Mengapa musisi luar dan toko musik sering menyebut istilah ini? (Bagian ketiga – tamat)
Lewat single "Besok Kita Mati", Band grunge asal ibu kota ini ajak pendengarnya untuk siapkan kuda-kuda untuk hadapi ganasnya kehidupan.
Ternyata istilah 'maxi-single', masih ramai digunakan dalam kamus anak band – tahukah kita artinya? (Bagian kedua)
Website ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas.