Lima Band Emotive Lokal Yang Sangat Layak Dinikmati

Lima Band Emotive Lokal Yang Sangat Layak Dinikmati

Belakangan ini, ranah musik tanah air dibanjiri dengan berbagai musisi anyar yang datang dari beberapa titik daerah Indonesia. Kehadiran mereka yang cenderung mengembangkan dari karya yang telah ada sebelumnya, seiring menjadi konsumsi yang sangat signifikan dari beberapa penikmatnya, yaitu musik Emo walau tak menutupi kuping mendengar musik lainnya.

Genre Emo yang merupakan turunan dari musik rock ini, cenderung mengangkat tema-tema musik yang melodius dan berisi pengakuan dalam setiap liriknya. Namun, seiring berkembangnya jaman, musik Emo ini pun menjadi karakter musik yang sangat dominan bagi beberapa penggiat musik hingga tecipta beberapa istilah untuk sub-genre nya sendiri seperti Post-Hardcore, Screamo, Skramz, Melodic Hardcore dan lainnya. Dari kesemua genre tersebut, berikut beberapa rekomendasi 5 band emotive yang mungkin layak untuk diantisipasi kehadiran materi atau performa musiknya.

 

Vague

Trio Post-Hardcore asal kota Jakarta yang terdiri dari Yudhis Tira (Vokal/gitar), Jan (drum), dan Gary Hostage (bass/backing vokal). Merupakan unit yang kini mungkin sangat patut diantisipasi dalam ranah post-hardcore lokal. Pasalnya pasca merilis debut albumnya bertajuk Footsteps oleh Ruang Kecil pada tahun 2014 silam, nama Vague perlahan mulai dikenal oleh penikmat musik lokal. Jika dari segi musikalitasnya dalam debut albumnya tersebut, beberapa maternya cenderung noise, namun hal itulah yang menjadi keunikan dalam meterinya. Beberapa waktu belakangan ini, Vague baru saja merilis single sebagai materi terbarunya berjudul “Sajak Pucat Pasi” dan nantinya akan melakukan split album dengan Killeur Calculateur dirilis oleh Alternaive label distributions.

 

Rekah

Salah satu unit Skramz asal ibukota Jakarta yang dimotori oleh Faiz Alfaresi (vocal), Marvin Viryananda Saliechan (gitar), Junior Johan (drum), Tomo Hartono (guitar/vocal), Yohan F. Christian (bass). Menggabungkan musik skramz yang dibaluti lirik emotion dalam lagam liriknya, hal tersebut telah disuarakan oleh mereka lewat salah satu singlenya berjudul “Untuk Seorang Gadis yang Selalu Memakai Malam”, yang kental seperti musik milik Suis La Lune, Loma Prieta dan emotive skramz lainnya. Kini mereka tengah sibuk menyiapkan beberapa materinya untuk siap rampung.

 

Beeswax

Malang yang menjadi saksi akan kelahiran unit emotive, yang juga perlahan menghadirkan musisi emotive lainnya, Beeswax sangat patut disimak. Unit yang digawangi oleh Bagas Yudhiswa (voc/gitar), Raveizal Ario Sayoga (voc/gitar), Putra Vibrananda (bass) dan Yanuar Ade (drum) ini dapat dikatakan sebagai unit emotive penggerak untuk skena musisi emotive lainnya yang berdiri dibawah bendera Barongsai Records. Hingga kini tercatat, Beeswax telah merampung materi seperti First Step EP, dan album Growing Up Late.

 

Modern Guns
Jakarta yang kini merupakan ibukota sebagai sentral metropolitan no 1 di Indonesia, ternyata masih menyimpan salah satu unit Emovtive yang sangat patut diwaspadai, Modern Guns. Kuartet yang digawangi oleh Gagad (vokal), Rendy Victoria (gitar, vokal), Michael Calvin Patiwael (gitar, vokal), Yudhi Septian (bass/vokal), dan Edi Kurniawan (drum) sebelumnya telah menorehkan EP dan album seperti EP Demo (2012), Pure Love From The Black Heart (Album 2014), dan The Place Where I Left You (Album 2016). Dalam musiknya lirik emotional yang disuarakan lewat genre melodic hardcorenya sangat baik dalam segi pengemasan ditambah beberapa instrumen seperti alternative rock hingga dentuman ala post-hardcore kental terasa.

 

Senja Dalam Prosa

Mungkin beberapa pendengar musik tanah air kini lebih mengenal sosok unit ini. Yang  terdiri dari Aji (Vokal), Bagas (Gitar), Ayik (Bass/Piano), Irfan (Drum) dan Vega (Synth) tergabung dalam Senja Dalam Prosa. Lewat EP bertajuk Kala dirilis oleh Hema Records dalam format kaset lalu, nama Senja Dalam Prosa nyatanya telah dimasukan sebagai unit emotive yang sangat patut diwaspadai. Beberapa waktu lalu bekerjasama dengan pihak Sailboat Records, mereka mengeluarkan debut album pertamanya bertajuk Fana. Namun berbeda dibandingkan EP sebelumnya yang condong pada unsur Skramz, dalam album penuhnya ini mereka tampak membawakan alunan emo dengan lebih segar yang dikemas dalam bentuk cakram padat berupa CD.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner