Kebiasaan Buruk Para Pendengar Musik

Kebiasaan Buruk Para Pendengar Musik

Sepertinya, tak ada satu orang pun di dunia ini yang tak pernah mendengar musik semasa hidupnya. Nada-nada yang dihasilkan musik pun seringkali menghipnotis seseorang dan membuatnya jatuh cinta. Musik memang memiliki sihir tersendiri untuk para pecintanya. Tetapi, tak menutup kemungkinan juga kecintaan seseorang pada musik malah menghantarkan mereka menjadi pendengar yang memiliki kebiasaan buruk. Inilah beberapa hal yang menjadi “budaya” dari para pendengar musik yang seharusnya diperbaiki!

 

Melanggengkan Budaya Bajak-Membajak

Sepertinya, budaya ini adalah budaya yang paling sulit untuk diperbaiki. Semenjak internet semakin mudah untuk dipakai, bajak-membajak adalah hal yang lumrah ditemui. Untuk saat ini, memang sudah ada beberapa band yang mempersilahkan lagunya untuk diunduh secara cuma-cuma, tetapi itu tidak berlaku untuk semua band. Sadar atau tidak, kebiasaan membajak ini membuat band yang berkarya dengan susah payah tersebut menderita kerugian. Karya seni seringkali dianggap mahal, tetapi para seniman—dalam hal ini dikhususkan untuk para musisi—menumpahkan ide-idenya dalam sebuah karya, dan hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Parahnya lagi, budaya ini tidak hanya berlaku di materi yang sebuah band sajikan. Bicara tentang merchandise, kejadian bajak-membajak ini juga tak kalah sering ditemukan. Hasil dari merchandise ini tak jarang menyokong kehidupan sebuah band, bahkan ilustrator di belakangnya. Ketika kita membajak atau membeli karya bajakan dengan alasan apapun, kita sama saja tidak menghargai kerja keras mereka. Apalagi jika kamu memang benar-benar menyukai band tersebut dan malah memilih untuk mengkonsumsi hasil bajakan. Ayo kita dukung karya-karya musisi dengan membeli rilisan fisiknya, bukan dengan membajak!

 

Menelan Mentah-Mentah Lirik yang Diangkat

Lirik adalah salah satu unsur dalam musik yang seringkali menjadi tempat para musisi mencurahkan apa yang ada di pikirannya dan bermain-main dengan kata. Maka dari itu, tak jarang mereka menggunakan kalimat-kalimat konotasi atau bermakna implisit dalam lagunya. Selain makna implisit, kadang mereka menggunakan kalimat yang frontal untuk menggambarkan ekspresi yang benar-benar ingin mereka tuangkan. Tetapi, lirik yang mereka sajikan ini seringkali ditelan mentah-mentah oleh para pendengar. Karena hal tersebut, pesan yang berusaha disampaikan oleh band yang bersangkutan seringkali disalahartikan, lebih parahnya lagi malah dianggap menyesatkan. Kata adalah suatu bentuk yang dapat diolah sedemikian rupa, sehingga arti ambigu seringkali dapat ditemukan. Marilah menjadi pendengar yang cerdas!

 

Mendengarkan Aliran Musik yang Itu-Itu Saja

Fenomena ini banyak terjadi di anak-anak pecinta musik. Bahkan, pernah ada satu ketika dimana antar penyuka musik saling menjatuhkan satu sama lain hanya karena berbeda aliran musik. Padahal, musik adalah bahasa universal yang seharusnya dapat dinikmati, tanpa terkecuali. Mengesampingkan selera yang terkadang sulit untuk diganggu gugat, sepertinya tidak terlalu sehat jika kita hanya mendengarkan satu jenis aliran musik. Jutaan aliran musik dari seluruh dunia tersedia untuk dinikmati, dan adalah tidak mungkin jika selera kamu hanya terpatok di satu jenis. Ketika kamu mendengarkan banyak jenis aliran musik, kamu akan menjadi orang yang tidak bias dalam menilai satu penampilan dari band, atau malah menyegarkan otakmu. Bukan hal yang tidak keren juga jika kamu menjadi penyimak musik metal sekaligus folk. Semua musik memiliki karakter, keunikan, dan daya tarik tersendiri, jadi jangan sampai kamu hanya terbelenggu dengan satu jenis musik.

 

Tidak Menambah Edukasi Lebih Dalam

Ketika kita mendengarkan salah satu musik dan menyukainya, sebenarnya ada beberapa hal yang mengikuti di belakangnya, selain dari materi itu sendiri. Sebut saja personilnya, alirannya, referensi musiknya, dan lain-lain. Hari ini, tidak jarang kita melihat orang-orang memakai baju band tanpa tahu siapa personilnya, bahkan tidak tahu musiknya. Hanya ingin terlihat bergaya dan lalu berlagak baknya seseorang yang paham betul tentang band yang ia kenakan bajunya. Sebenarnya, tidak masalah sih, jika memang ingin disebut poser. Jika kamu memang ingin disebut sebagai anak musik yang keren, maka sudah pasti persentase keren kamu bertambah ketika kamu lebih mendalami band yang kamu sukai, sehingga kamu bisa mengerti latar belakang dari band itu sendiri. Terutama, ketika kamu memang memiliki band dan menjadikan band lain sebagai referensi band kamu. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk perkembangan band kamu!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner