Karya Kimung: Pergerakan Ranah Musik Bawah Tanah dalam Literasi

Karya Kimung: Pergerakan Ranah Musik Bawah Tanah dalam Literasi

Kimung adalah salah satu tokoh yang memiliki ketertarikan pada musik dan pada karya literasi. Di saat band-band dengan beragam aliran bermunculan, ia malah memilih untuk melepas zona nyamannya dan mulai menumbuhkan budaya tulis menulis untuk ranah yang jarang dilirik dalam dunia literasi, yaitu ranah bawah tanah. Inilah beberapa buku yang sudah ia rampungkan dengan fokus pada tokoh ataupun perkembangan secara detail tentang ranah musik ekstrim, khususnya di Kota Bandung

 

"Myself: Scumbag, Beyond Life and Death"

Ivan Firmansyah, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Scumbag adalah vokalis pertama Burgerkill. Semasa hidupnya, ia menjadi salah satu tokoh yang disegani dan banyak disukai, terutama oleh para penyuka musik cadas karena pola vokalnya yang berkarakter dan luar biasa. Di tahun 2006, Scumbag meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Sebagai pelaku musik bawah tanah, alumni Burgerkill, dan teman dekat almarhum, Kimung akhirnya membuat satu buku biografi berjudul “Myself: Scumbag, Beyond Life and Death” yang merangkum perjalanan hidup Scumbag sejak ia mulai berkecimpung di dunia musik dan akhirnya meninggal dunia. Buku ini dibuat sebagai salah satu bentuk dedikasinya terhadap ranah musik bawah tanah dan penghargaan pada Scumbag yang membuat banyak perubahan dan merupakan salah satu tokoh krusial di perkembangan ranah musik bawah tanah, khususnya Kota Bandung. Buku ini dirampungkan pada November 2007 dengan penerbit Minor Books.

 

"Memoar Melawan Lupa"

Pasca Tragedi AACC di tahun 2008 silam, Kimung mulai menulis buku sejarah yang berkaitan dengan ranah musik independen tanah air. Hal ini ia lakukan demi memenuhi kebutuhan unsur-unsur musik di tanah air, yang kebetulan musik cadas menjadi primadona dan terus berkembang hingga hari ini. Simpang siur pemberitaan tentang tragedi ini pun berusaha dikerucutkan dan diambil intisarinya dalam “Memoar Melawan Lupa”. Buku ini merupakan seri pertama dari trilogi Panceg Dina Galur, yang kemudian menjadi salah satu buku penting untuk disimak terutama kepada mereka yang tidak benar-benar mengetahui cerita sesungguhnya dari tragedi tersebut. Masih bersama Minor Books, buku ini selesai dan disebar ke pasaran pada Februari 2011.

 

"Jurnal Karat, Karinding Attacks Ujungberung Rebels"

Mengangkat waditra (alat musik) kuno yaitu Karinding, Kimung yang saat itu sudah mulai mendalami tentang Karinding membukukan hal tersebut dalam “Jurnal Karat, Karinding Attacks Ujungberung Rebels”. Buku ini diterbitkan pada Bulan Oktober 2011. Hingga hari ini, Kimung dikenal sebagai tokoh yang menguasai Karinding, tak hanya dari pola permainan bahkan hingga filosofi yang terkandung dalam waditra Karinding itu sendiri. Buku ini merupakan seri kedua dari trilogi Panceg Dina Galur.

 

"Ujungberung Rebels"

Menutup trilogi Panceg Dina Galur, Kimung menerbitkan buku yang mengangkat tentang ruang lingkup metal terkuat di Indonesia. “Ujungberung Rebels” adalah judul dari buku yang secara fokus memaparkan tentang teritori yang pada akhirnya menjadi kiblat musik metal tanah air. Tak hanya memaparkan tentang kehidupan musik yang tak pernah padam, ia menyertakan segala macam sejarah bahkan tentang daerah yang terletak di daerah timur Kota Bandung tersebut. Buku ini rampung pada Bulan November, 2013.

 

Hari ini, butuh ada regenerasi penulis baru, terutama di ranah independen. Memang, menulis kerap kali dianggap sebagai hal yang sulit dan membosankan. Menurut saya, kata yang paling tepat untuk menggambarkan aktivitas menulis lebih kepada "menantang". Kimung pun menyatakan hal yang serupa. "Syarat utama yang harus dimiliki seorang penulis adalah keberanian. Banyak batasan-batasan yang harus ditabrak untuk dapat menjadi penulis yang baik, minimal menantang diri sendiri. Hal lain yang tak kalah penting dari seorang penulis adalah konsistensi. Ketika seseorang menulis, artinya ia sudah berani memonumenkan pikirannya dan berbicara jujur atas pand

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner