HOLY ROCK SKATE PUNK!!! Part 2 Indonesia Story

HOLY ROCK SKATE PUNK!!! Part 2 Indonesia Story

Di Jakarta, olah raga skateboard berkembang dengan pesat. Senayan dan Lebak Bulus menjadi titik panas berkembangnya skateboard. Karena semakin banyak skaters lahir, akhirnya didirikanlah sebuah arena bermain skateboard atau skate park. Yang paling populer saat itu adalah skate park Kemang. Kini skate park ini sudah tak ada, namun kita masih bisa melihat keberadaanya di video klip salah satu lagunya penyanyi Andien. Di Bandung, Taman Lalu Lintas tentu saja adalah skate park yang menjadi satu-satunya tempat para skaters mengolah kemampuan mereka bermain papan seluncur. Seiring dengan berkembangnya tren musik bawahtanah di Indonesia yang didominasi punk, hardcore, dan metal, hasrat musik ini kemudian lebih banyak mewarnai para skaters.

Dari ranah skateboard Jakarta kita mengenal band-band seperti Speak Up, Anti Septic, Pistol Aer, dan masih banyak lagi. Eben, gitaris Burgerkill juga di masa-masa tinggal di Jakarta tumbuh di ranah musik dan skateboard. Sementara dari ranah skateboard Taman lalu Lintas kita kemudian mengenal band-band seperti Pas, Puppen, Full of Hate, The Chronic, dan masih banyak lagi. Pun arah fashion pun bergeser dari yang awalnya cenderung rap/hiphop menuju ke punk dan hardcore. Style yang casual ,bebas dengan memakai pakaian bermerek skateboard dan sepatu skate adalah ciri-ciri anak skate. Bisa dibilang komunitas anak skate selalu update perkembangan skateboard. Majalah Thrasher dan film Dog Town adalah dua di atara banyak referensi yang menjadi pegangan para skaters.  Di masa-masa inilah wacana mengenai musik skate punk mulai mengemuka. Belakangan skatepunk juga berkembang menjadi musik melodic core dan pop punk. Seiring dengan tren musik ini, berdirilah band-band yang mengusung musik skate punk, serta musik rumpunnya melodic core dan pop punk.

Dindapobia adalah band beraliran Pop Punk asal surabaya yang terbentuk sejak 29 Juni 1996. Mereka terbentuk karena dorongan hati ingin melampiaskan isi hati baik senang maupun susah melalui cara mereka dengan bermusik apa adanya tanpa adanya paksaan dari manapun. Tak seberapa lama, di Bandung berdiri band Close Head, tepatnya tanggal 18 Januari 1997. Beraliran melodic punk, Closehead banyak dipengaruhi Not Available, MXPX, Blink 182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Closehead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri.

Pada masa yang sama, berdirilah band Rosemary di Bandung. Berawal dari kesamaan hobi bermain skateboard, mereka bertemu, nongkrong bareng, dan akhirnya membuat band bareng yang dinamai Rosemary. Band ini kini digawangi Indra Gatot (Gitar/Vocal), Ink Mary (Gitar/Vocal), Fajar (Bass/Back Vocal), Ahong (Drum), dan Randy Nazwar (Additional Trumpet) ini. Rosemary kemudian sering disebut-sebut sebagai band skate punk pertama di Indonesia. Masih di Bandung, tahun 1998 berdirilah band Rocket Rockers. Band yang pada mulanya sering menjadi pengisi acara malam kesenian anak SMA dan acara para skaters ini telah mengeluarkan 3 Album yang masing-masing berjudul Soundtrack For Your Life (2002), Ras Bebas (2004), dan Hari Untukmu (2009).

Tanggal 1 Januari 2001 di Yogyakarta berdiri band Endak Soekamti yang digawangi Erix, Ari, dan Dori. Walaupun terkesan asal-asalan, nama Endank Soekamti mengandung filosofi Yin dan Yang bagi mereka. Dua nama tersebut 2 pribadi yang sangat berbeda. Nama Endank diambil dari si Endang gebetan Ari yang begitu cantik dan baik hati, sedangkan Soekamti diambil dari ibu guru Erix yang judes, jahat, dan galak. Mewakili sisi baik dan buruk dari band ini. Masih dari Yogyakarta, tanggal 31 Desember 2003, berdiri juga band melodic punk My Pet Sally. Sementara itu tahun 2006 di Bekasi berdirilah band Loser Box. Band ini terdiri dari Rifqy (gitar, vokal), Eris (bass, vokal), dan Ryo (drum, perkusi).

Selain band-band ini masih banyak band-band skate punk, melodic punk, dan pop punk lain yang berdiri dan mewarnai blantika musik tanah air. Tentu saja munculnya band-band ini harus diapresiasi dengan baik dan diberi ruang lebih untuk berekspresi. Potensinya yang luar biasa tak hanya ada di komunitas penggemar yang massif tapi juga jejaring sosial ekonomi yang mereka bangun. Mayoritas lahir dan tumbuh di ranah musik independen membuat mereka membangun infrastruktur kemandirian mereka dengan sungguh-sungguh. Tak terbilang ranah ekonomi yang sudah berjalan selama seperempat abad sejak masuknya skateboard dan lahirnya tren musik ini, mampu menghidupi mereka yang sepenuh hati berada di ranah pergerakan kreativitas ini.

Tak hanya itu, musik skate punk juga mendukung eksistensi pergerakan olah raga ekstrim skateboard dan merangsang perkembangan ranah ini. Musik skate punk juga hadir melengkapi keberadaan skateboard sehingga hal positif yang terbangun dari olah raga ini bisa hadir semakin nyata di kalangan anak muda.

Tamat

Foto:
www.thrashermagazine.com
Rosemary Docs.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner