Grunge Is Dead 2, Pembuktian Komunitas Grunge Se-Indonesia

Grunge Is Dead 2, Pembuktian Komunitas Grunge Se-Indonesia

Musik grunge sempat menjadi musik yang begitu populer dan digemari oleh anak muda Kota Bandung. Rasanya pada pertengahan tahun 1990-an, musik grunge dan musik Britpop tengah menjadi dua budaya populer yang menjajah dunia. Hal itu tak bisa dipungkiri lagi karena pengaruh teknologi media (terutama MTV) yang begitu digandrungi anak muda. Popularitas grunge di Kota Bandung terbukti lewat rilisnya kompilasi Grunge Is Dead yang merangkum para epigon musik grunge yang menyembah Kurt Cobain CS.

Kompilasi Grunge Is Dead rilis pada tahun 1997 dan menjadi bukti eksistensi komunitas Purnawarman di Kota Bandung yang memang dikenal sebagai tempat nongkrongnya para pegiat musik grunge seperti band-band Waterbroke, Nicfit, Been A Son, Junkhead, Slum, Plump, Piggish, dan lain-lain. Kompilasi ini rasanya menjadi satu-satunya kompilasi yang merangkum musik grunge di Kota Bandung. Entah kenapa komunitas grunge ini tidak terlalu banyak mendokumentasikan skena musik mereka, padahal waktu itu musik grunge begitu banyak digandrungi anak muda.

Namun, hampir dua dekade kemudian, ada sebuah kompilasi yang seperti meneruskan obor musik grunge di Bandung berjudul Grunge Is Dead 2. Inisiasi dari album ini berawal dari kompilasi Grunge Is Dead volume pertama yang sangat langka saat ini. Rilisan yang terbatas membuat kompilasi volume pertama sangat susah didapatkan. Namun, inisiasi dari Rottentank Records untuk merangkum musik Grunge Is Dead 2 patut diacungi jempol. Perbedaan dari volume pertama, kompilasi kedua ini ternyata mencoba untuk merangkum band-band grunge lebih luas lagi. Band-band grunge se-Indonesia berkontribusi untuk kompilasi Grunge Is Dead 2 seperti Klepto Opera (Surabaya), Eureka (Palu), Barbars (Jakarta), Naughtoria (Bali), Minor (Jakarta), Reid Voltus (Bogor), Freak (Bandung), Stupidzero (Medan), Koma (Sidoarjo), Dirty Dead Scene (Bandung), Arc Yellow (Depok), dan Lombok Ijo (Yogyakarta).

Semua band yang ada dalam kompilasi Grunge Is Dead tampak masih terpengaruh besar oleh kejayaan seperti Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, dan para eksponen Seattle Scene lainnya. Musik grunge yang distortif dan sangat enak untuk headbanging, memang layak untuk menjadikan kompilasi ini sebagai bagian penting dalam ranah musik grunge. Salah satu favorit saya yaitu lagu “Ballads #2” yang dimainkan oleh Reid Voltus. Tampaknya band ini juga sudah menjadi sorotan.

Sayangnya, kompilasi ini dirilis saat musik grunge memang sudah jatuh dari kejayaannya sehingga tidak begitu terdengar luas di pecinta musik lainnya. Jauh berbeda dengan kompilasi volume pertama yang boleh dikatakan disebut sebagai album kompilasi legendaris. Namun, beberapa band yang terlibat dalam kompilasi ini bisa menyatakan bahwa mereka tak peduli pada yang namanya tren. Pengaruh besar grunge sudah merasuk ke dalam jiwa dan raga mereka. Kompilasi Grunge Is Dead 2 ini membuktikan bahwa tapak-tapak musik grunge masih kentara dan menjadi sikap hidup mereka.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner