Gerram : “Kami Terbentuk Dari Pria Yang Patah Hati”

Gerram : “Kami Terbentuk Dari Pria Yang Patah Hati”

Kesedihan yang dialami Gerram diungkapkan dalam lagu “Rona Lara”.

Di awal kemunculannya Gerram, dengan formasi awal Dhimas (vokal), Abim (gitar), Rio (gitar), Aang (bass) dan Andra (drum) merilis debut album yang cukup fenomenal kala itu bertajuk Genderang Bencana (2014) secara mandiri di bawah label Blacksheep Records. Disebutkan fenomenal, karena mereka berhasil menyajikan musik Metal bernuans cukup gelap dengan perpaduan antara Hardcore dan Sludge, namun seiring waktu formasi tersebut tak bertahan lama, khususnya Aang (bass) memilih keluar pasca Gerram telah menyelesaikan materi terbarunya “Rona Lara” dan langsung digantikan oleh Imam dari Black//Hawk dan Manekin.

Berbicara mengenai materi “Rona Lara”, Gerram mendasarinya dari pengalaman awal terbentuk grup asal Kota Palambang tersebut. Baik dari segi tema, hingga pemasukan unsur musik yang lebih berani dibandingkan album Genderang Bencana menjadikan nama Gerram semakin dikenal oleh penikmat musik underground di tanah air.

 

Sebelumnya kalian ikut dalam ajang WMBI 2017, bagaimana tanggapan kalian ?
Wacken Metal Battle Indonesia 2017, seru banget terus vibe nya udah berasa kayak W.O.A di Jerman sana pas kita tampil di Final WMBI 2017 kemarin. Seru banget, konsepnya bagus, rapi sama crowd dan suasananya juga lagi pas banget. Kami (Gerram) juga bangga banget bisa masuk 10 besar finalis WMBI 2017 dan main finalis lain yang terbaik di Indonesia. Kalau menurut kami, kami bukan mewakili Sumatra Selatan/Palembang tapi Metalhead Indonesia. Kami juga berterimakasih buat kesempatan, pengalaman dan kerjasama ini bisa jadi pelajaran yang bagus banget buat kami sebagai individu dan band, pas waktu itu jika kami menang di final WMBI 2017 itu, kemenangan itu bukan milik (Gerram) tapi kemenangan sleuruh musisi Indonesia dan kita semua.

Di luar keikut sertaan kalian dalam ajang tersebut, bagaimana progress bermusik kalian ?
Kemarin itu tahun 2014 kita keluarin album Genderang Bencana yang dirilis secara mandiri sama Blacksheep Records. Setelah itu (sekarang), kita baru beres ngerjain materi untuk mini album split sama Terapi Urine Poranda dan baru rilis juga sama Rimauman Music dan Anarkopop. Setelah itu, kita juga rencananya bakal rilis mini album juga khusus buat Gerram, judulnya Rona Lara.

Kemarin juga sempat dirilis klip single untuk “Rona Lara”, hal apa saja yang kalian bicarakan di materi tersebut ?
Kalau di “Rona Lara” itu liriknya agak menggambarkan kesedihan. Karena memang Gerram ini terbentuk dari pria-pria yang patah hati (tertawa). Awalnya terbentuk Gerram kan, Abim patah hati dengan band-nya yang dikecewain, Andra juga sama, Dhimas juga band sebelum Gerram nggak jalan, Rio juga sama jadi semua kesedihan itu kita kumpulkan sampai terbentuk Gerram. Jadi waktu pas bikin lagu “Rona Lara” emosinya terasa banget, juga pas setelah selesai pengerjaannya pun, Aang pemain bass kita dulu juga keluar. Jadi karena memang momennya lagi pas banget waktu itu, yaudah kita gamabarin perasaan yang Gerram rasakan pada saat itu, terbentuklah judul “Rona Lara”. Jadi Rona itu artinya wajah, dan Lara itu kesedhian, jadi artinya itu wajah kesedihan.

Keluarnya Aang, posisi bass diganti oleh Imam. Perubahan apa yang terjadi ketika Imam masuk di tubuh Gerram ?
Sebelum masuk di Gerram, Imam juga punya band sebelumnya Black//Hawk dan Manekin. Jadi untuk musik Gerram, Imam ada pengaruh di Sludge/Hardcore/Powerviolance, memang cocoklah buat spiritnya Gerram yang Core Basic-nya main di bagian itu.

Skena musik Palembang atau di Sumatra, Gerram melihatnya seperti apa sih ?
Kalau skena musik di Palembang, band-band nya sudah bertujuan untuk merilis materi dan mulai sadar akan rilisan musik lah. Terus secara pemikiran juga sekarang sudah jadi lebih positif, lebih memikirkan untuk main ke luar dan bikin album yan penting. Intinya dari kami, jangan pernah malu untuk mengeluarkan karya-karya kalian dan jangan cuman ada di satu titik, mulailah bergaul ke yang lain dan bikin musik sebagus mungkin. Tambahan, tetap berproses lah dan jangan pernah puas, harus selalu berinovasi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner