DCDC Substereo: Perkenalan Trio Rock Muda, Class Of The Moon

DCDC Substereo: Perkenalan Trio Rock Muda, Class Of The Moon

Sampai saat ini, Class Of The Moon telah mengantongi tiga buah single dengan kualitas musik rock yang muda dan bersemangat.

Tepat pada tanggal 19 September 2017, program DCDC Substereo digelar untuk kesekian kalinya. Pada episode kali ini, grup musik asal Bandung bernama Class Of The Moon (COTM) menjadi bintang tamu yang diundang ke Radio OZ 103.1 FM, Bandung. Band ini diisi oleh Seva (vokal), Wilman (gitar & vokal), dan Taufik (gitar). Saya sempat bertemu dengan mereka sebelum siaran mengudara, tetapi kami tidak sempat berkenalan secara khusus. Mereka terlihat sibuk mempersiapkan kebutuhan untuk menunjang performanya nanti.

Akhirnya, DCDC Substereo siap mengudara. Ketiga nama personil COTM dipersilahkan untuk memasuki ruang siaran. Ternyata, malam itu COTM ditemani dua additional players yang nantinya bertanggung jawab untuk bass dan drum. Segmen pertama diisi dengan perbincangan dari antara COTM dan host DCDC Substereo, Rama dan Denny Hsu. Perbincangan dimulai dengan pertanyaan dari Rama seputar awal mula terbentuknya COTM. Dengan santai, COTM menjawab pertanyaan tentang napak tilas awal mereka bermusik. Singkatnya, salah satu personil COTM sebelumnya memiliki proyek musik lain, dan pada satu masa semuanya dipertemukan kembali hingga sampai saat ini membentuk COTM.

Sebagai tambahan, personil lainnya menyebutkan bahwa dulunya grup beraliran Rock ini memiliki lima orang personil, namun dua orang harus keluar. Lanjut pada perbincangan selanjutnya, Rama kembali menanyakan mengenai single “Detik Terakhir”. Para personilnya pun tertawa sebelum menjelaskan mengenai tema lagu tersebut, dan suasana di dalam ruang siaran berbilik kaca itu pun terasa intim dan hangat. Diwakili oleh Wilman, lagu “Detik Terakhir” itu sebenarnya menceritakan mengenai sosok lelaki yang sedang terpuruk dan ingin bangkit serta mengejar mimpi-mimpinya di kemudian hari kelak. Setelah perbincangan, COTM diberi waktu untuk memulai penampilannya, dan mereka membawakan lagu “Detik Terakhir”.

Mereka berpindah ruangan. Selepas bumper Radio OZ 103.1 FM Bandung selesai diputar, riff gitar melodic ala musik Pop Punk bersamaan dengan ketukan drum nan menghentak langsung dihadirkan oleh COTM. Alunan musik yang dihadirkan oleh COTM sangat melodik, namun yang menjadi sorotan utama saya kala itu adalah permainan additional drummer mereka. Secara subjektif, saya menilai ia bermain dengan ketukan yang cukup agresif, tempo yang pas, dan yang lebih mencengangkan lagi adalah permainan stickingnya kala hendak memukul cymbal berkali-kali.

Menurut saya, lagu “Detik Terakhir” mirip dengan beberapa lagu milik band kenamaan luar negeri seperti, New Found Glory atau A Day To Remember. Setelah menyimak penampilan mereka, saya mengambil kesimpulan bahwa musik yang mereka mainkan secara basic masih berkutat di genre Pop Punk, hanya saja ada beberapa part musik yang mengarah ke genre lain, Indie Rock salah satunya. Penampilan COTM di segmen pertama pun usai, dan para personilnya keluar dari ruangan untuk mendapatkan udara segar dan istirahat sejenak sembari menunggu segmen kedua.

Memasuki segmen kedua, para personil COTM kembali memasuki ruang siaran dan berbincang dengan penyiar DCDC Substereo. Kali ini, perbincangan lebih banyak membahas mengenai perkembangan musik saat ini, khususnya di Kota Bandung. Diwakili oleh Wilman, COTM merasa bahwa perkembangan musik independen saat ini telah keluar dari pakemnya, dimana tidak ada lagi gigs-gigs kecil yang bermunculan. Lalu, musik-musik seperti COTM mainkan pun dirasa belum menemukan kelayakan dari sisi sebuah acara. Pihak COTM berharap ke depannya perijinan tempat untuk membuat gigs dapat lebih dipermudah oleh pemerintah agar ada wadah yang menaungi musik seperti mereka. Tak lama setelah, itu segmen kedua berakhir dan saatnya COTM bersiap untuk tampil kembali membawakan dua lagu berjudul “Nyata” dan “Fault”.

Saat membawakan dua lagu tersebut, penampilan COTM tak jauh berbeda dibandingkan sebelumnya. Kedua lagu tersebut merupakan dua single lama mereka sebelum “Detik Terakhir” yang dirilis oleh 40124 Records. Masih banyak menaruh riff ala Pop Punk dan lirik yang melodius, musik COTM diyakini dapat diterima secara meluas oleh para penikmat musik tanah air. Namun, menurut saya pribadi akan lebih matang jika musik mereka dapat dikombinasikan dengan elemen musik yang lebih modern. Tak jauh dari beberapa referensi band seperti Balance And Composure, Citizen, atau shogazingnya Nothing yang masih satu ruang di warna musik Indie Rock. Dua lagu tersebut telah dibawakan, dan DCDC Substereo telah berada di segmen ketiga.

Pada segmen terakhir ini, dua penyiar radio OZ 103.1 FM Bandung kembali mengajak para personil COTM untuk hadir kembali di ruang siaran dan menanyakan harapan mereka ke depannya. Harapan dari para personilnya berbeda-beda, namun pada intinya mereka berharap COTM akan terus berkarya dan penikmat musik harus lebih mengapresiasi karya para musisi, salah satunya membeli tiket kala menonton sebuah konser musik.

Sebelum DCDC Substereo ditutup oleh Rama dan Denny Hsu, mereka mempersilahkan COTM untuk perform kembali, yang kali ini membawakan dua lagu cover, yaitu “Drown” milik Bring Me The Horizon dan “Feeling” milik Justin Bieber.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner