DCDC Substereo: Mengudara Bersama Hujan Esok Hari di Radio OZ 103. 1 FM, Bandung

DCDC Substereo: Mengudara Bersama Hujan Esok Hari di Radio OZ 103. 1 FM, Bandung

"Inilah salah satu upaya Hujan Esok Hari untuk memperkenalkan musiknya kepada pendengar, khususnya di Kota Bandung."

Setelah berjoget dan tertawa lepas bersama alunan musik SKA di minggu kemarin, minggu ini DCDC Substereo menyajikan nuansa yang berbeda. Bersama Hujan Esok Hari (HEH), program yang mengudara setiap Selasa malam di Radio OZ 103,1 FM disuguhkan permainan musik folk-rock dengan sisipan ambience di pola musiknya. Band ini diundang ke DCDC Substereo pada tanggal 5 September 2017 lalu.

Hujan Esok Hari merupakan sebuah proyek musik yang berawal dari bentukan kampanye yang menyuarakan tentang "Stop Bullying". Grup ini beranggotakan personil dari grup musik Climacteric, Trou, Senandung Taman, dan Heros Break. Terbaru dari mereka, masih dalam upaya mengkampanyekan "Stop Bullying", mereka merilis single – MV berjudul “Teman dan Pijar”, dan berencana untuk merilis single keduanya. Pada single kedua, Hujan Esok Hari akan berkolaborasi dengan Garamerica. Selanjutnya, beberapa musisi lintas genre lainnya dari Kota Bandung pun akan dilibatkan dalam karya-karya Hujan Esok Hari sebagai materi dari EP perdananya.

Kembali pada program DCDC Substereo. Saya terlambat untuk menyaksikan segmen awal dari Hujan Esok Hari, tepatnya sejak band ini berbincang-bincang bersama kedua host, yaitu Denny Hsu dan Rama dan menampilkan lagu pertama secara live. “Circle” adalah lagu yang dibawakan oleh Hujan Esok Hari sebagai penutup dari segmen pertama, dan menurut pendengar yang hadir saat itu, mereka tampil dengan cukup baik.

Memasuki segmen kedua, saya hadir dan menyaksikan rangkaian acara secara langsung. Perbincangan mereka mulai kembali dilakukan di ruang siaran. Sesuai dengan apa yang dikampanyekan oleh Hujan Esok Hari, tema perbincangan malam itu terfokus pada kampanye "Stop Bullying". Usai membahas tentang pergerakan tersebut, Hujan Esok Hari menceritakan tentang kolaborasi mereka dengan beberapa musisi lintas genre asal Kota Bandung yang akan mengisi di materi EP perdana mereka. Baruz (Godless Sypmtoms), Dimasta (Ruangmusikdirector), Garamerica, Fiersa Besari dan Dhany (Zealspeaks) adalah nama-nama yang nantinya bekerjasama dengan Hujan Esok Hari. Tak lama setelah itu, band ini kembali dipersilahkan untuk tampil dan membawakan dua lagu, yakni berjudul “Long Roads” dan “Esok Hari Hujan”.

Saat membawakan lagu tersebut, saya menyaksikan permainan musik yang berpondasi pada post-rock experimental / ambient. Kemudian, di salah satu part musiknya, akhirnya saya menemukan sisi folk, meski tidak terlalu kental. Dengan penampilannya tersebut, saya menyimpulkan bahwa musik Hujan Esok Hari banyak mengadaptasi musik experimental post-rock, dengan beberapa nuansa gloomy di dalamnya.

Masuk pada segmen ketiga yang juga sekaligus merupakan segmen akhir di acara DCDC Substereo. Grup musik Hujan Esok Hari kembali masuk ke ruangan siaran untuk kembali berbincang bersama penyiar Radio OZ 103.1 FM Bandung. Pembahasan pada segmen terakhir ini tak terlalu banyak dan lewat segmen ini pun para penyiar undur diri. Program DCDC Substereo ditutup dengan penampilan dari Hujan Esok Hari dengan membawakan lagu “Teman dan Pijar” dan “Fake Plastic Trees” (cover Radiohead).

View Comments (1)

Comments (1)

  • HUJANESOKHARI
    HUJANESOKHARI
    25 Sep 2017
    Thanks to DCDC - And SUBSTEREO - RADIO OZ. Ure COOL!
You must be logged in to comment.
Load More

spinner