Daftar Album Kompilasi Paling “Hot” Pada Tahun 2016

Daftar Album Kompilasi Paling “Hot” Pada Tahun 2016

Selain musik yang menarik, pada album kompilasi ini adanya pesan yang ingin disampaikan yang membuat jadi seru

Tahun 2016 ini rasanya kita disuguhi dengan beragam album kompilasi yang menarik. Tak hanya menyajikan unsur musik yang lebih variatif, rasanya yang lebih menarik lagi karena adanya “tema” yang diusungnya. Melalui tema yang memiliki pesan tertentu dalam penyampaiannya terhadap publik, album kompilasi ini rasanya bisa menjadi penanda zaman berupa dokumentasi skena musik melalui genre-genre tertentu. Di penghujung tahun ini album kompilasi yang semakin lama semakin marak dilakoni oleh pelaku industri musik, seperti yang terangkum dalam kurun waktu ditahun 2016.

Pintu Rejeki Vol.1 (Omuniuum x RuruShop)
Berlandaskan pengalaman yang dirasakan oleh dua distributor rilisan musik sekaligus alternatif space yaitu Omuniuum asal Kota Bandung dan Rurushop dari Kota Jakarta yang proyek terbarunya melakukan kolaborasi musik bertajuk “Proyek Usaha Perkongsian SYARIKAT DAGANG” yang digelar di bilangan Jakarta beberapa waktu lalu. Lewat acara showcase tersebut, menghadirkan sebuah kompilasi bertajuk Pintu Rejeki Vol.1 yang mengusung konsep kolaboratif dalam strategi perdagangan dengan menggandeng sepuluh musisi diantaranya, Pemandangan, Bedchamber, Stars And Rabbit, Kelompok Penerbang Roket, Sigmun, Mr.Sonjaya, Bottlesmoker, Ramayana Soul, The Kuda, dan Tetangga Pak Gesang, yang dirilis dalam bentuk format kepingan CD. Kompilasi ini merupakan bentuk kolaborasi antara dua alternatif space yang selama ini giat dalam menumbuhkan perkembangan skena musik independen kedepannya. Semoga lebih banyak lagi yang berkolaborasi.

Dentum Dansa Bawah Tanah (Pepaya Records)
Dalam upayanya membangkitkan skena musik tanah air, yang kini kian merambah dengan aliran musik yang semakin beragam, Pepaya Records merilis sebuah rilisan musik electronic dance music (EDM) dari pelaku DJ/Produser Musik ibukota lewat kompilasi yang bertajuk Dentum Dansa Bawah Tanah (DDBT). Projek ini tak hanya dikerjakan oleh Pepaya Records semata, melainkan menggandeng beberapa musisi/produser elektronik seperti, REI, Basement House, Harvy Abdurachman, Django, whoosah, Android 18, Duck Dive, Swarsaktya, Future Collective, Maverick, Moustapha Spliff, Sattle, Sunmantra, Baldi, dan John van der Mijl. Lewat konsep album kompilasi musik elektronik, DDBT nyatanya mampu membuka cakrawala baru terhadap sudut pandang mengenai musik elektronik di tanah air yang cukup layak untuk disimak lebih dalam. Pepaya Records menggandeng Studiorama yang sebelumnya merilis dalam bentuk kaset pita, dan Demajors untuk pendistribusian rilisan fisik berupa CD. Kompilasi ini ingin mendokumentasikan skena musik EDM di ibukota dan seperti memberikan edukasi untuk orang yang tertarik lebih jauh dengan skena underground EDM ini.

Organize! (Grimloc Records)
Mengusung konsep terkait fenomena skena musik dan hubungannya dengan kota dan komunitas, Grimloc Records merilis sebuah kompilasi bertajuk Organize!. Dengan menggandeng beberapa musisi asal kota Bandung seperti, Qayin, Cometrue, Wreck, Ametis, Kontrasosial, Tcukimay, Eyefeelsix, Eyes Of War, Godless Symptoms, Sacred Witch, Pissed Off, The Cruel, Muck, Mud Reaper, We The People!, Fuzz Oh, In Place Of Hope, Alice, Bars Of Death, Keparat, dan Eviction. Paling menarik dari cerita pada kompilasi ini yaitu bercerita tentang hubungan komunitas-komunitas swadaya yang mencoba untuk selalu berkontestasi dengan beragam ruang kota di tengah segala kooptasi dan negosiasi ruang yang makin terkapitalkan. Cerita-cerita dari essay yang ditulis dan wawancara dengan komunitas Perpus Jalanan dan Rumah Bintang merupakan contoh dua komunitas swadaya yang tetap bertahan di tengah perubahan kota yang kian dinamis dan hegemonik. Kompilasi juga ini merupakan sebuah benefit untuk pemberdayaan komunitas di Kota Bandung, yang pendistribusiannya hanya dapat ditemui di beberapa lokasi seperti Lockdown, Rumah Bintang, dan Perpustakaan Jalanan dalam bentuk format CD.

Fairytale Of Megabiodiversity (Lamunai Records)
Sebuah Indie label asal Jakarta, Lamunai Records merilis sebuah kompilasi bertajuk Fairytale Of Megabiodiversity yang kental dengan konsep musik psikadelik lewat beberapa materi musik dari musisi lokal, seperti Maverick, Freedom Of Choice, Lucas and AB, Aksan Sjuman and the Committee of the Fest, It’s Different Class, Napolleon, Sirati Dharma, Strange Fruit, Astrolab, Ray Magus, Circarama, dan Ramayana Soul. Dengan visual yang terlampir pada sampul albumnya, berupa beberapa objek yang menggunakan warna-warna psikadelik, kompilasi ini berisi musik yang sangat direkomendasikan untuk dinikmati kala trippy. Album kompilasi ini didsitribusikan secara resmi oleh Demajors dalam bentuk rilisan fisik CD.

Pop Core ! (Anoa Records)
Setelah sekian lama berkutat dalam geliat perjalanan musik independen di tanah air, Anoa Records berhasil merilis sebuah kompilasi yang menggambarkan musik-indiepop-garis-keras bertajuk “Pop Core !”. Kompilasi yang dirilis dalam bentuk kaset ini telah banyak menggandeng beberapa musisi  seperti diantaranya Fernie Sue, The Silent Love, Zzuf, Sharesprings, Sugar Kane, dan lain sebagainya. Rilisan kompilasi album ini telah mencapai vol.3 dengan musisi yang berbeda-beda tiap rilisan kaset pitanya serta adanya pin dan zine. Kompilasi ini memang dibuat serial dan mendokumentasikan skena indie pop tanah air yang juga dihadirkan lewat gigs dalam perilisannya. Sangat penting untuk dokumentasi. 

View Comments (1)

Comments (1)

  • peterlovefuzz
    peterlovefuzz
    22 Dec 2016
    terimakasih sudah ulas Popcore. Perlu saya klarifikasi bahwa acara ini bukanlah acara Anoa Records, tetapi acara kolektif beberapa teman yang kebetulan ada orang Anoa di dalamnya. acara ini murni kolektif dan kalau dibilang garis keras rada berlebihan juga, mungkin lebih tepatnya, kami menampilkan band yang kami anggap keren, mengutarakan pikiran yang apa adanya dan kritis. Zzuf, sendiri belum pernah manggung dan berpartisipasi (ketika itu batal karena satu hal). tapi makasih sudah menuliskan.
You must be logged in to comment.
Load More

spinner