Coklat Lifestyle

Coklat Lifestyle "Musik dan Fashion Statement Part I"

Ibarat sayur tanpa garam, musik tanpa fashion yang mendukung membuat penampilan sang musisi di atas panggung tak akan sehebat karya yang mereka ciptakan. Setju sekali bukan?!, dunia musik dan fashion berangkat dari dua dunia yang berbeda, namun faktanya tidak terpisahkan dan justru saling melengkapi. Sadar ataupun tidak, musisi di genre apapun tak akan memungkiri fashion memengaruhi gaya bermusik mereka dan menjadi bagian dalam kehidupannya sebagai musisi. Para musisi tampil dengan atribut fashion khas dirinya, mengambil tempat strategis dalam dunia musik. Setidaknya menciptakan trendsetter di atas panggung musik, menjadikan fashion bagian dari identitas yang memengaruhi meski sedikit gaya  yang ditonjolkan. Bahkan tidak sedikit menjadikan gaya hidup mereka terbagi antara musik dan fashion itu sendiri. Terbagi dua namun menjadi satu hal yang saling mendukung diantara keduanya.

Kemunculan glam rock di tahun 80an merupakan puncak terhebat perkawinan indah di industri musik yang menyandingkan fashion sebagai bagian dari unsur penting penampilan mereka. Kehebatan musik rock bersanding indah dengan kostum-kostum bergaya flamboyan, dengan rambut panjang tergerai berantakan, tentunya. Titik hebohnya band glam rock era 80an, Warrant dan Cinderella, yang beraksi di panggung musik, memukau para groupies yang rela meneriakkan nama mereka di udara, menguntit kemanapun mereka pergi dan berlari hanya untuk mengucapkan "I love you!" or “I want to have s** with you!”.

David Bowie, Kiss, New York Dolls, & Boy George


Apalagi yang bisa membuat mereka dielu-elukan penggemarnya - selain musik berirama menghentak, mereka melengkapi perfoma diri dengan tampil nge-rock. Celana berbahan latex super ketat warna hitam mengkilap, rompi dan selempang di leher berwarna merusak mata, sepatu boot kulit ala koboi wild-wild west adalah atribut andalan wajib pakai bagi mereka yang menyebut dirinya musisi glam rock.  Belum lagi musik futurist (pada masa itu) yang berhubungan dengan luar angkasa, alien dan lainnya menjadikan dandanan mereka banyak dibumbui dengan tema-tema tersebut.

Pemusik dan penggemar glam rock jelas ingin ditempatkan di kelas yang berbeda - mengenakan busana yang "artifisial' sebagai pembeda penampilan mereka dari gaya busana hippie.

Inti dari gaya glam rock sebenarnya adalah fiksi sains. Segala yang berkesan luar angkasa, merupakan tema fashion yang ingin ditampilkan. Sedikit meniru gaya pakaian antariksawan dengan warna-warna monokromatik, seperti warna perak, dipadu rambut mirip gulali, warna-warni. Hmm, kesan moralitas gender ganda yang begitu kuat terlihat.

Ambigu gender

Bersamaan dengan maraknya reformasi homoseksual di Britania Raya dan Kerusuhan Stonewall untuk hak-hak gay di Amerika Serikat, keambiguan gender sempat menjadi mode untuk mengejutkan publik. Mungkin ini pula yang lalu menjadi alasan David Bowie mengubah penampilan dirinya secara drastis, sejak albumnya Ziggy Stardust mulai digarap pada bulan April 1972.  Terlihat di klip video 'Life On Mars?', Bowie tampil 'cantik' dengan make-up tebal, eyeliner yang mempertegas garis mata, eye shadow biru dan lipstik peach menghias bibir maskulinnya. Rambutnya sangat 80-an dengan model 'jegrig' warna terang, juga setelan jas warna biru neon. Pilihan mode yang sangat tak biasa.

David Bowie, Brett Anderson (Suede), Richey Edwards & Nicky  Wire, Richey Edwards (Manic Street Preachers)
 

Gaya androgini David Bowie ini lalu menginspirasi Boy George (vokalis Culture Club) dan Prince untuk mengikuti arus fashion yang sama, menampilkan kesan maskulin dan feminin dalam satu waktu. Bahkan, siapa meniru siapa, Freddy Mercury juga melakukan hal yang sama, tampil 'cantik' dengan lipstik yang selalu dipulas rapi di bibirnya. Begitupun dari ranah alternative rock, musisi seperti Brett Anderson (Suede) dan Richey James Edwards&Nicky Wire (Manic Street Preachers) melakukan hal yang serupa dan Brian Molko(Placebo). Musik cadas sekeras aliran musik rock pun tak dipungkiri sangat dekat dengan sentuhan make up. Sebut saja KISS dan Motley Crue yang tak pernah lepas tampil gothic bergaya seram. Entah apa alasan mereka bermake-up.Jangan juga kali lupakan para ‘’banci urakkan’’ dari New York Dolls. Damn they’re so sexy and rebellious in one point of view...

 Brian Molko circa 1998 and Prince

Karel

Foto : Istimewa

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner