CD Review : Perjalanan Awal The Trees Strip Bersama ‘Trip To Tibet’

CD Review : Perjalanan Awal The Trees Strip Bersama ‘Trip To Tibet’

Ada 6 lagu yang terangkum dalam cerita bersambung di debut Ep-nya.

Terpaku pada tempo musik minor yang bernuansa gloomy dan dominan dibawakan dalam kemasan instrumental, Post-Rock mewabah dengan cepat di kancah musik Indipendent Indonesia. Khususnya Bandung, genre ini cukup menjamur di beberapa kalangan hingga saat ini susah menemukan celah perbedaan dari grup Post-Rock satu dengan yang lainnya. Namun, saling berhimpitnya dari segi musikalitas dan kemunculannya The Trees Strip sebagai grup Post-Rock muda asal Jatinangor, tetap melantunkan irama tanpa unsur vokal di kuping penikmat musik tanah air dengan merilis debut EP bertajuk Trip To Tibet (2017).

Secara garis besar, Ep yang dicetak dalam format fisik Compact Disc (CD), berisikan 6 lagu dengan cerita yang saling berkaitan dan memiliki tema utama yaitu sebuah perjalanan menuju Tibet, China. Pad track awal berjudul “Prologue”, The Trees Strip menawarkan musik ambience berbalut kesunyian yang menggambarkan langit gelap sekaligus mengajak pendengarnya untuk berkelana bersama mereka. lanjut pada lagu kedua “And Underneath All Of This Strivings”, distorsi bercampur dengan musik Shoegaze menjadi benang merah pada lagu ini dan ditutup dengan iringan Synthesizer/Keyboard. Di pertengahan EP-nya, tepatnya pada lagu ketiga “Tibet; 1959” The Trees Strip mencampurkan Gloomy Post-Rock nya dengan teknik rewind yang seakan menggambarkan bagaimana Tibet di masa lalu yang memiliki cerita kelam terutama pertumpahan darah yang dirasakan secara massal oleh penduduknya kala itu. “Guts Will Take Your Hope” yang menaruh tempo pelan/lamban setelah sebelumnya di iringi lagu penuh emosi seklaigus dapat dikatakan lagu ini menjadi penenang, benang merah lagu ini didominasi oleh dentingan piano berbalut raungan shoegaze dan petikan gitar yang terasa perih. Masuk “We Shout The Sky” diawali dengan spoken word merintih dari seorang wanita dan berlanjut letupan musik Post-Rock dari The Trees Strip yang lebih up beat. Dan ditutup dengan “Epilogue” yang hilang tanpa jejak.

Secara keseluruhan memang tak dapat dipungkiri bahwa unsur monoton hadir di EP Trip To Tibet ini, namun yang menjadi keunikan adalah jika melihat sleeve digipack-nya The Trees Strip menuliskan – menggambarkan tiap 6 lagu yang ada dalam EP tersebut yang dapat dimaknai sendiri oleh pendengarnya. Semoga di album penuhnya nanti, musik grup Post-Rock asal Jatinangor ini dapat lebih berkembang. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner