CD Review : Distorsi Bising Oloxejo, Sebagai Perwakilan Dari Sukabumi
Terbentuk dalam wadah genre musik crust punk, Oloxejo beranikan diri menyuguhkan album terbarunya Pasukan Menolak Lapar kepada pendengar kota asalnya Sukabumi dan seluruh Indonesia..Album yang dirilis secara resmi oleh Peuteuy Records di tahun 2017 ini juga mengusung sebuah tagline berbahasa sunda, berbunyi ‘Ieumah lain band tapi rongsox’ (ini bukan band tapi rongsokan), secara tidak langsung memberi gambaran bahwa grup ini merupakan band punk yang menyeuarakan aspirasi yang dirasakan perihal kehidupan kejam pada kuping pendengarnya. Sedangkan untuk kemunculannya diranah publik sendiri, nama personil yang beranggotakan Sendi (vokal), Away (gitar), Edwin (bass), Adhiet (gitar), dan Coki (drum) mungkin masih belum terlalu dikenal meluas, akan tetapi apa yang mereka lahirkan terutama di 10 lagu dalam album terbarunya patut diapresiasi.
Berbicara mengenai musik Punk, pada masa ini memang telah cukup berkembang terlebih etos DIY Punk, perlahan telah membaur dengan ranah musik mainstream. Namun hal tersebut, di beberapa proyek mungkin bukan sebuah kendala untuk menyuarakan aspirasi lewat karya musiknya pada pendengar. Seperti apa yang dilakukan oleh Oloxejo yang meramu musik punk-nya, dengan merilis CD album Pasukan Menolak Lapar. Jika beberapa pendengar musik lokal familiar dengan musik crust punk seperti Doom, Milisi Kecoa, atau Kontrasosial yang bercampur dengan nuansa punk ala UK Subs, mungkin akan cocok dengan album yang ditawarkan oleh Oloxejo. Dalam riff musik yang dihadirkan, Oloxejo berikan lengkingan pada tiap part lagunya, dilanjuti dengan tabuhan drum bertempo cepat, dan ditambah dengan teriakan vokal sakit jiwanya menjadi modal utama pada grup musik ini. Jika penasaran, rasakan sendiri sensasin yang dituangkan oleh grup band rongsokan ini dengan membeli rilisan fisiknya atau format digital-nya.
Comments (0)