Agung ‘Hellfrog’ : Saya Ingin Memberi Gambaran Bahwa Rekaman Itu Mudah

Agung ‘Hellfrog’ : Saya Ingin Memberi Gambaran Bahwa Rekaman Itu Mudah

Selama perjalanan SNOTR 2017 berlangsung, Burgerkill menjadi salah satu band yang cukup dinanti oleh warga lokal di tiap titik destinasinya. Selain dengan kemunculan Burgerkill, salah satu gitarisnya bernama Agung ‘Hellfrog’ juga menyediakan sebuah booth bernama AGC (Agung Guitar Courses). Inilah yang menarik dari rangkaian acara SNOTR 2017, lewat AGC, Agung bersama dengan Balum (Alone At Last) dan Hinhin ‘Akew’ (Nectura) memberikan sebuah edukasi mengenai hal yang berkaitan dengan gitar dan teknik home recording. Lewat penyampaiannya, Agung bersama rekan AGC lainnya menunjukan kolaborasi yang cukup apik, dan hal tersebut sengaja diberikannya dengan ikhlas pada pengujung di bulan Ramadhan penuh berkah ini.

BACA JUGA - Inilah Ungkapan Stars And Rabbit Mengenai “Man Upon The Hill”

Bagaimana tanggapan Agung mengenai keikutsertaan acara SNOTR 2017 ini ?
Yang pasti senang ya bisa ikut andil dalam acara ini, sebenarnya dari tahun kemarin pas lihat acara SNOTR ini memang pengen ikut dan akhirnya tahun ini kesampaian. Senangnya yang saya maksud dalam artian bisa saling silaturhami dengan orang-orang ditiap kota berbeda, karena acaranya bukan hanya sebatas perform-beres justru silaturahminya, itu sih yang paling berkesan bagi saya pribadi.

Kalau untuk Burgerkill, tahun ini kan kali pertama ikut SNOTR, lalu bagaiman rasanya ?
Kalau akustik sih sudah sering, tapi kalau untuk bulan Ramadhan ini baru pertama kali. Sama sih, rasanya cukup seru juga terus tantangan baru yang pasti karena kita harus menjaga tubuh agar tetap fit disetiap kota hingga selesai. Tapi Alhamdulillah kita lancar puasanya sampai hari ini, dan rasa capek itu hilang ketika kita bisa ngabuburit bareng teman-teman disini.

Kira-kira bisa diceritain nggak mengenai kehadiran AGC (Agung Guitar Courses) di acara SNOTR 2017 ini ?
Semoga AGC bisa kasih kontribusi positif buat acara ini. Kalau konsep dari kita bukan hanya sekedar menginformasikan bahwa AGC itu ada, tapi juga ada unsur edukasinya buat teman-teman ditiap kota seperti ada jamming, sharing session dan lainnya seputar gitar.

Dalam sharing session, hal mengenai gitar apa yang dibahas dalam sesi itu ?
Sebenarnya banyak banget ya yang kita bahas dalam sharing session itu seperti teknik gitar dan lain-lain. Tapi ada satu yang pengen kita sampaikan pada pengunjung yang datang tentang teknik home recording. Jadi kalau untuk sekarang buat musisi itu sebetulnya untuk mengeluarkan karya itu lebih gampang, beda dengan jaman dulu yang cukup ribet sampai bikin demo kaset dan harus meluangkan waktu ke studio untuk direkam dengan harga yang cukup mahal. Lewat home recording ini, setiap rumah itu sudah bisa di jaman sekarang untuk home recording, yang penting ada komputer dengan spec cukup dan dibantu sama software rekaman. Nah, jadi kita juga ingin memberikan gambaran hal tersebut bahwa rekaman itu mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang atau musisi.

Terakhir, apakah ada tips dari Agung untuk para jiwa kreatif muda agar lebih baik dalam berkarya ?
Menurut saya ketika kita mau berkarya, ngga usah mikirin ‘ini laku nggak nantinya ya ?’ atau ‘ini bisa didengar sama orang banyak nggak ya ?’. Kalau saya pribadi dari dulu selalu ngejalanin-nya  ketika suka sesuatu (kontek musik) yasudah ulik aja. Dan ketika kita mau berkarya apa yang kita mau atau apa yang sudah kita rasain saat itu bikin aja. Karena kalau keseringan kita bikin karya, nantinya kita juga bakal menemukan karakter sendiri, kalau dalam seni kita membuat sebuah karya bukan untuk laku atau tidak, tapi maksimalkan aja dulu karya tersebut dan kalau prosesnya benar pasti proses itu nggak akan mengkhianati kita. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner