5 Lagu lokal yang Cocok Menemani Alam Bawah Sadar

5 Lagu lokal yang Cocok Menemani Alam Bawah Sadar

Mari berpetualang dengan iringan musik dari kami”

Kegiatan mabuk atau sering diistilahkan dengan sebutan trippy merupakan kegiatan yang menggunakan berbagai bahan kimia maupun alami untuk mencapai alam bawah sadar dengan seketika. Bahan untuk mabuk ala trippy pada umumnya menggunakan bahan kimia berdosis tinggi, sedangkan untuk alami kerap menggunakan daun ganja yang dibakar menyerupai rokok dan lain sebagainya. Namun, akan terasa hampa jika tidak ada sesuatu yang dapat menemani situasi di kala mabuk tersebut. Salah satunya dengan musik yang mendukung. Beberapa musisi pada zaman dahulu telah menggunakan konsep seperti ini ketika menulis lirik atau musik. Serupa halnya dengan musisi lokal yang memasukan berbagai musik berelemen psychedelia berupa distorsi atau suara yang dihasilkan dari berbagai efek untuk disaat trip atau dalam kondisi mabuk. Namun, berikut ini ada 5 lagu yang memiliki elemen kuat yang dapat diasosiasikan untuk menemani pikiran mengawang-awang bak dalam kondisi trippy:

Bottlesmoker – “Hypnagogic”
Duo electronic pop yang digagas oleh Anggung Suherman dan Ryan Adzani ini jika diperhatikan dan disimak dengan seksama beberapa materinya terdapat elemen-elemen musik trippy melalui balutan kental dari suara synth electronic seperti dalam lagu berjudul “Hypnagogic”. Perjalanan dari satu dimensi ke dimensi lainnya kala keadaan mabuk sangat terasa lewat alunan mendayu-dayunya,dan tetap konsisten tidak menggunakan elemen musik yang tipikal atau berbeda.

Ramayana Soul – “Mawar Batu”
Dalam istilah trippy, tetap saja tak bisa lepas dari musik-musik yang bernuansa psychedelic rock, seperti salah satu punggawa yang berasal dari tanah ibukota Jakarta, Ramayan Soul. Diantara serentetan lagu dalam album Sabdamantra, mungkin materi lagu yang pas digunakan pada saat mabuk adalah berjudul “Mawar Batu” yang kental dengan perpaduan antara sitar dan distorsi yang dihasilkan dari suara efek gitar seakan menghantar penikmat musiknya menembus langit ke tujuh untuk bertemu dengan sang pencipta. Ramayana Soul yang terdiri dari Erlangga Ishanders (voc/ sitar/ keys), Bimo Kamil (drum / tabla),  Adhe Kurniawan ( gitar), Irfan Tirtamurti (bass), dan Ivon Destian (vokal) ini mengusung aliran psychedelic rock 60’s.

The Trees & The Wild – “Empati Tamako”
Mungkin banyak yang tak mengira ketika musik folk yang pada umumnya bertemakan damai, rindu, alam, dan cinta diubah seketika menjadi post-rock. Ya, itulah yang kini hadir dalam materi terbaru The Trees & The Wild berjudul “Empati Tamako” yang terdapat dalam album ke-2 nya Zaman, Zaman. Perpaduan folk yang dibalut dengan gloomy ala post-rock penuh dengan efek distorsi dan delaynya dapat dijadikan sebuah alternatif dalam menemani kala trippy. Namun musik ini sangat pas dinikmati dalam suasana sunyi dengan kesendirian maka perlahan akan muncul berbagai efek-efek dari trip ketika mabuk. The Tress & The Wild yang digawangi oleh Remedy Waloni, Charita Utamy, Andra Budi Kurniawan, Hertri Nur Pamungkas dan Tyo Prasetya sebelumnya telah merilis album berjudul Rasuk pada tahun 2009 silam.

Sigmun – “The Long Haul”
Musik yang berirama padat dengan distorsi dan tempo yang lambat ala stoner rock juga dapat menjadi referensi dalam menikmati mabuk dengan cara yang berbeda, seperti pada lagu Sigmun berjudul “The Long Haul” yang begitu experimental. Seruan sang vokalis yang berirama syahdu dibalut dengan musik keras dan padat seakan diajak untuk bermeditasi dalam dunia fantasi antah berantah yang penuh dengan berbagai warna didalamnya. Lagu berjudul “The Long Haul” ini merupakan salah satu lagu yang terdapat pada mini album bertajuk Cerebro dan dirilis pada tahun 2013 silam oleh Orange Cliff Records. Unit Experimental rock asal kota Bandung, Sigmun yang di gawangi oleh Haikal Azizi (Voc/gitar), Nurachman Andika (Guitar), Mirfak Prabowo (Bass), dan Pratama Kusuma Putra (Drum) hingga kini menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan album penuh bertajuk Crimson Eyes pada tahun 2015 silam.

Napolleon – “Rendezvous”
Masih berkutat dengan musik psychedelic rock, unit asal kota Bandung bernamakan Napolleon turut menemani dikala trip lewat alunan psychedelic rock yang dibalut dengan musik indie rock-nya. Lagu yang berjudul “Rendezvous” yang terdapat pada mini album merekea bertajuk Napolleon EP s/t ini, sangat kental dengan balutan psychedelic berupa alunan delay-nya yang easy listening dan mudah untuk dipahami oleh beberapa kalangan penikmat musik. Napolleon yang terdiri dari Bayu Andrianto (vokal/gitar), Valery Marsiano (gitar), Aditya Tri Hanggono (bass), Muhammad Ilyas (drum) ini juga memasukan elemen musik art-rock dalam materinya yang sangat cocok kala mabuk yang membuat melayang – layang.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner