5 Hewan Jadi Identitas Band Indie Lokal

5 Hewan Jadi Identitas Band Indie Lokal

“Identitas bukan diukur dari segi nama, melainkan juga logo atau imej yang menjadi karakter suatu band”

Identitas atau ciri khas merupakan peranan yang cukup penting dalam menvisualisasikan sebuah band. Semarak gerilya bermusik di tanah air, nyatanya dapat dibangun identitasnya berupa sosok hewan yang dapat menggambarkan karakter bermusik yang menunjang performa dan materi-materi musik yang mereka kumandangkan kepada pendengar di tanah air. Berikut ini lima pentolan band indie lokal yang menggunakan imej hewan dalam merepresentasikan  identitasnya di benak pendengar musik tanah air.

((Auman)) -Harimau Sumatra
Liar dan ganasnya sosok Harimau Sumatra yang digagas dan dibangun bersama oleh kelompok yang bernamakan ((Auman)) hingga kini masih tetap mengganas di blantika musik tanah air. ((Auman)) menggunakan sosok Harimau Sumatra sebagai identitas mereka karena sebagai bentuk penghormatan dari  Farid Amriansyah (vokal), Zarbin Sulaiman (Bass), Aulia Effendy (Drum), Erwin Wijaya (gitar), dan Ahmad Ruliansyah (gitar) ini untuk tanah kelahiran grup musik mereka dan para leluhur Sumatera Selatan.

Komunal – Burung Gagak
Unit heavy metal yang kini diakomodir oleh  Doddy Hamson (vokal), Harry Reza (drum), Anwar Sadath (gitar), dan Arie Khomaini (bass) menggunakan sosok seekor burung Gagak Hitam untuk identitasnya. Awal mula penggunaan sosok gagak ini mulai muncul pada album kedua mereka Hitam Semesta (2008) yang kemudian menjadi ciri khas mereka dalam berbagai atributnya seperti cover album hingga merchandise. Identitas tersebut kian kuat ketika lahir album ke-3 mereka berjudul Gemuruh Musik Pertiwi, yang secara kasat mata mungkin terlihat seperti “parodi” terhadap burung Garuda Indonesia sebagai simbol negeri ini. Namun yang menjadi unik dalam penggunaan sosok gagak dalam Komunal adalah dari segi semangat yang berjuang tanpa henti seperti Komunal yang bermusik dari awal terbentuk hingga sampai saat ini.

 

Shaggy Dog – Anjing Kintamani
Shaggy Dog merupakan salah satu unit ska ternama asal kota gudeg Yogyakarta yang beranggotakan Heruwa (Vokal), Richard (Gitar), Raymond (Gitar), Lilik (Keys) Bandizt (Bass), dan Yoyo (Drum). Dari awal pembentukannya mereka menggunakan sosok seekor Anjing Kintamani yang berasal dari pulau Bali, Indonesia. Entah alasan apa ShaggyDog menggunakan sosok Anjing Kintamani dalam logonya. Namun, lagu “Anjing Kintamani” merupakan hits mereka yang juga dikenal oleh para pendengar musik dan menjadi salah satu lagu andalan mereka.

 

Seringai – Serigala
Kerasnya ibukota Jakarta yang seakan tergambar layaknya siklus neraka dengan kehidupan sosial yang kejam, membuat para serigala yang tergabung dalam sebuah grup musik kontemporer Seringai meletuskan sebuah ledakan yang akhirnya membakar Jakarta dalam setiap performanya. Musik cepat ala Motorhead dengan sedikit sentuhan elemen padat ala hardcore Black Flag sangat mengidentifikasikan musik Seringai layaknya kawanan Serigala yang menyeringai dan membabibuta membunuh mangsanya. Band yang digawangi Arian Arifin (vokal), Ricky Siahaan (gitar), Sammy Bramantyo (bass), Eddy Khemod (drum) ini sangat identik dengan sosok serigala yang mengganas. Terbukti sosok serigala juga merupakan salah satu sebutan untuk para fans mereka yaitu Serigala Militia.

 

Teenage Death Star – Sabretooth
Taring yang menghunus tajam yang ditonjolkan lewat auman keras sang Sabretooth, nyatanya kini kembali hidup dan siap mengoyak dan mencabik kuping para pendengar musik mereka dengan distorsi yang tak beraturan serta kebisingannya. Unit rock’n’roll asal kota Bandung bernamakan Teenage Death Star yang digagas oleh Sir Dandy (vokal), Satria Nur Bambang (Bass), Alvin Yunata (gitar), Helvi Sjarifudin (gitar), dan Firman Zaenudin (drum) ini menggunakan sosok seekor Sabretooth yang mungkin sering ditemui lewat cerita-cerita dongeng. Sabretooth itu layaknya hewan purba berupa seekor kucing besar mirip macan/harimau. Sosok Sabretooth ini telah tertanam dalam benak setiap penggemar musik yang mengikuti perjalanan Teenage Death Star, selain slogan sleng-nya,”Skill is Dead”.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner